Jakarta (Humas Kemenag DKI) — Di balik hiruk-pikuk pelayanan haji di Embarkasi Jakarta, Pondok Gede, terselip kisah mengharukan antara seorang petugas muda dan pasangan lansia yang hendak menunaikan ibadah haji. Namanya Kiky, seorang petugas pembantu Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Jakarta Pondok Gede, yang tanpa lelah mendorong kursi roda pasangan Marulih dan Nuryanih selama proses kedatangan jemaah di Gedung Serba Guna 2.
Sejak awal kedatangan di asrama haji, pasangan jemaah asal Duren Sawit yang tergabung dalam Kloter 3 ini sudah mencuri perhatian Kiky. Keduanya tampak saling menyemangati, meski usia dan kondisi fisik tak lagi muda. Kiky pun dengan sigap dan sabar mendampingi mereka selama proses fast track, mulai dari pemeriksaan dokumen hingga pemeriksaan kesehatan.
“Anaknya baik banget. Halus bicaranya, cepat tanggap, nggak segan bantu kami dari awal sampai akhir,” ujar Nuryanih dengan mata berkaca-kaca. “Kalau boleh, rasanya ingin kami jadikan dia anak sendiri,” tambahnya sambil menggenggam tangan Kiky yang duduk bersimpuh di samping kursi rodanya.
Marulih pun mengangguk penuh haru. “Kami sangat terbantu, bukan hanya oleh tenaganya, tapi juga oleh ketulusannya.” kata Marulih.
Tak disangka, ucapan itu menyentuh sisi paling dalam dari hati Kiky. Lima tahun lalu, ia kehilangan sosok ayah tercinta. Sejak itu, ia tumbuh dalam semangat melayani, menjadikan setiap lansia yang ia bantu seolah seperti orang tuanya sendiri.
“Saya hanya membayangkan, kalau ayah masih ada dan berangkat haji, pasti beliau juga ingin diperlakukan dengan penuh hormat. Jadi saya memperlakukan semua jemaah seperti keluarga sendiri,” ujar Kiky lirih.
Bagi Kiky, menjalankan tugas bukan semata soal kewajiban, melainkan juga tentang nilai kemanusiaan. “Kalau hati yang bekerja, semua jadi ringan,” katanya sambil tersenyum.
Kisah sederhana ini menjadi potret kecil dari besarnya semangat kebersamaan dan kasih sayang yang tumbuh di tengah proses ibadah suci. Di balik keberangkatan ribuan jemaah, ada tangan-tangan tulus yang bekerja, dan ada hati-hati bersih yang saling menyentuh.