Jakarta (Humas Kemenag DKI) --- Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) DKI Jakarta, Muhammad Matsani menegaskan bahwa Jakarta sebagai miniatur Indonesia dengan keberagaman suku, agama, ras, dan antar golongan tetap kondusif berkat kolaborasi solid antara Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan pemerintah. Hal ini disampaikan dalam rapat koordinasi kerukunan umat beragama di Kanwil Kemenag DKI Jakarta.

"Jakarta itu adalah miniaturnya Indonesia. Jadi suku, agama, ras, antar golongan itu adanya di Jakarta lengkap. Kita heterogen dan sangat pluralis," ujar Kepala Badan Kesbangpol.

Kepala Kesbangpol menyebutkan bahwa Gubernur DKI Jakarta memiliki komitmen kuat sebagai pemimpin yang inklusif dan hadir bagi semua elemen masyarakat. "Pak Gubernur adalah gubernur yang inklusif, yang hadir bagi semua elemen masyarakat. Kalau kita lihat di Google, Pak Gubernur meresmikan taman doa, kemudian meresmikan gereja juga, tentu bagi semua rumah ibadah lain beliau pasti akan," jelasnya.

Sambungnya, beliau menjelaskan bahwa FKUB dibentuk sebagai kepanjangan tangan pemerintah dalam menjaga kerukunan dan menjadi sarana komunikasi langsung dengan masyarakat. "Fungsi menjaga kerukunan tentu fungsinya pemerintah. Tetapi FKUB dibentuk sebagai sarana untuk bisa mengkomunikasikan dengan masyarakat secara langsung bagaimana kita menjaga harmonisasi kehidupan antara umat beragama," paparnya.

Ia menekankan pentingnya trilogi kerukunan yang harus dijaga, yakni kerukunan internal umat beragama, kerukunan antar umat beragama, dan kerukunan umat beragama dengan pemerintah. "Yang pertama tentu harus rukun di dalam komunitas atau agama. Kedua, hubungan koordinasinya antar agama juga harus solid. Yang paling penting, kehidupan kerukunan umat beragama itu juga harus rukun dengan pemerintah," tegasnya.

Beliau juga mengungkapkan bahwa dukungan Pemprov DKI Jakarta terhadap FKUB sangat tinggi melalui alokasi anggaran untuk operasional dan kegiatan. "Support pemerintah melalui Gubernur itu Alhamdulillah semakin lama semakin tinggi, semakin maksimal. Karena perlu disupport, ini mesti dibantu," katanya.

Mengapresiasi kondisi Jakarta yang tetap harmonis, Kepala Kesbangpol optimis DKI Jakarta dapat meraih Harmony Award tahun ini setelah pernah mendapatkannya pada 2021. "Sampai dengan saat ini Jakarta tetap harmonis, kondusif, dan tidak ada dinamika yang terkait dengan keagamaan. Itu bagian dari kerjanya FKUB, Kementerian Agama, dan juga pemerintah. Mudah-mudahan tahun ini mendapatkan Harmony Award lagi yang nomor satu," pungkasnya.