Hal yang sangat menonjol sebagai inovasi pelayanan jamaah haji Indonesia adalah safari wukuf bagi jamaah haji dalam kategori resiko tinggi. Hal yang berbeda dari tahun tahun sebelumnya. Safari wukuf selama ini diberlakukan bagi jamaah yg sedang dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi. Mereka di dalam ambulan dilewatkan di Arafah saat wukuf agar mendapatkan rukun utama haji "alhajju arafah" demikian ungkapan hadis Nabi tentang posisi wukuf di Arafah sebagai rukun utama ibadah haji.
Safari wukuf bagi jamaah haji di rumah sakit ini tidak diberlakukan lagi tahun ini. Mereka masuk kategori tidak istithoah sehingga, sesuai kebijakan Pemerintah Saudi hajinya tahun ini cukup dibadalkan.
Safari wukuf bagi jamaah risti dengan demikian adalah murni inisiatif Pemerintah Indonesia dengan seizin Pemerintah Saudi untuk menekan resiko kematian bagi jamaah yang masuk kategori resiko tinggi. Setiap kloter harus mendaftarkan jamaahnya yang masuk kategori resiko tinggi kemudian mereka dijemput untuk ditempatkan satu hotel transit di dekat Arafah. Saat memasuki waktu wukuf tanggal 9 Dulhijjah mereka diberangkatkan menggunakan beberapa kendaraan bis melitasi Arafah tanpa harus turun dari kendaraan.
Di setiap bis disiapkan seorang pemandu dari anggota Mustasyar Dini memimpin dikir dan doa bahkan khutbah wukuf di saat-saat memasuki waktu wukuf di Arafah. Mereka tetap berada di bis masing-masing. Bis melintasi Arafah dan kemudian kembali lagi ke hotel transit tersebut.
Hasilnya cukup signifikan, dapat menekan angka kematian jamaah di tengah dinamika penyelenggaraan ibadah haji tahun 2025 yang sangat tinggi ditambah cuaca di Mekkah maupun madinah yang cukup menyengat menyentuh angka 45 derajat.
Safari wukuf bagi jamaah resiko tinggi memang bukan pilihan populer karena perlu pembiayaan yang ekstra. Namun dalam rangka mengatasi resiko fatal jamaah risti, langkah ini perlu ditempuh demi keselamatan jamaah.