Jakarta, (Humas Kankemenag Kota Jakarta Timur) — Pebimas Buddha Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta, Suliarna menegaskan kesenangan Umat Buddha untuk memberi dan berbagi kepada sesame bukan semata-mata dikarenakan berlebih atau kaya raya. Kesenangan ini dilakukan umat Buddha semata-mata menjalankan apa yang difatwakan para Bhiksu atau pemuka agama Buddha.
“Ini karena pesan atau Fatwa para Bhiksu yakni “Kalau kita meningeal nanti yang kita bawa itu adalah apa yang kita beri, tetapi kalau yang kita cari adalah yang kita tinggalkan,” Ucap Suliarna Ketika membuka kegiatan Bhakti Social ChineseeMedicine, Kamis (8/5/2025) di Aula Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Timur,
Fatwa bhiksu inilah, jelas Suliarna yang membawa seluruh umat manusia untuk selalu berbuat Kebajikan kepada umat dan sesame makhluk. Perbuatan baik ini, tidak saja memberikan kebaikan pada yang menerima, namun juga untuk yang memberi.
“Jadi senang memberi itu bukan berarti berlebih, tetapi lebih pada keinginan untuk menjalankan apa yang telah diperintahkan agama,” Jelas Suliarna.
Suliarna mengucapkan banyak terimakasih kepada Inisiator Bhakti Sosial ini. Ia berharap apa yang dilakukan Penyelenggara Budha, Darma Wanita Persatuan (DWP) kankemenag Kota Jakarta Timur serta Nalanda Institut dan Panitia Gema waisak 2025 dapat menjadi amal kebaikan. Suliarna juga berharap kegiatan yang mengambil tema “Menyalakan Pelita Kebajikan di Setiap Langkah ini dapat berjalan lancar.
Aisyah Zulkaernain, Ketua DWP Kankemenag Kota Jakarta Timur berharap, Bhakti Sosial ini dapat membantu seluruh saudara-saudara kita yang terus berjuang untuk mendapatkan Kesehatan. Melalui Bhakti Sosial ini diharapkan seluruh peserta dapat meningkatkan Kesehatan yang tentu berpengaruh pada kesejahteraan serta dapat mempererat tali persaudaraan dan kerukunan antar umat beragama.
Menurut Penyelenggara Buddha Kankemenag Kota Jakarta Timur, Joko Santoso, Kegiatan Bakti Sosial pengobatan gratis yang diikuti sebanyak puluhan peserta ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan Vesakha Sanada atau Gema Waisak 2025.Kegiatan ini merupakan kegiatan terakhir seluruh rangkaian kegiatan Vesakha Sanadda. Sebelumnya telah digelar kegiatan bersih-bersih rumah iabadah, pembacaan doa Bersama, penanaman pohon matoa, berbagi sembako dan tabur bunga di makam pahlawan kalibata.
“Untuk saat ini memang pesertanya kami Batasi, karena hanya ada 9 therapist, kami minta maaf. Namun, dilihat dari pesertanya yang lumayan banyak, kedepannya mungkin akan kami agendakan lagi,” Jelas Joko Santoso.Ea