Berita
JMC 2025 Jiexpo Convention Centre and Theatre

Final Lomba Solo Vokal JMC 2025 Meriahkan JIExpo, Tampilkan Talenta Madrasah Ibtidaiyah Penuh Karakter

blog

Foto Bersama Para Peserta bersama Penanggung Jawab Lomba Seni H. Trisnadian

Jakarta (Humas MTsN 19 Jakarta Selatan) — Suasana penuh semangat dan antusiasme menyelimuti Final Lomba Solo Vokal Jakarta Madrasah Competition (JMC) 2025 tingkat Madrasah Ibtidaiyah yang digelar di Jiexpo Convention Centre and Theatre, Jakarta, Rabu (8/10/2025). Ajang ini menjadi magnet bagi ratusan penonton yang ingin menyaksikan langsung penampilan terbaik dari para siswa madrasah dalam balutan musik yang sarat nilai-nilai keislaman dan pesan moral.

 

Para peserta tampil percaya diri di atas panggung, membawakan lagu-lagu bertema motivasi dan spiritual seperti “Man Ana” dan “Kun Anta”. Kedua lagu ini dipilih bukan hanya karena keindahan musikalnya, tetapi juga karena kandungan pesan yang mendalam tentang jati diri, akhlak, dan semangat hidup. Penampilan mereka tak hanya menunjukkan teknik vokal, tetapi juga penghayatan terhadap makna lirik yang dibawakan.

 

Penanggung jawab bidang seni JMC 2025, Trisnadian, menyampaikan bahwa pemilihan lagu islami dalam lomba ini bertujuan untuk memperkuat karakter siswa. “Lagu seperti Man Ana mengingatkan anak-anak untuk mengenal jati diri dan nilai-nilai moral. Inilah makna pendidikan karakter yang sesungguhnya,” ujarnya di sela-sela kegiatan.

 

Lebih lanjut, Trisnadian menekankan pentingnya sinergi antara orang tua, madrasah, dan pemerintah dalam mendukung pengembangan potensi seni siswa. Menurutnya, bakat seni yang dimiliki anak-anak tidak hanya perlu dikenali, tetapi juga diarahkan dan difasilitasi secara positif agar dapat berkembang optimal.

 

Kompetisi ini melibatkan dewan juri yang berasal dari kalangan akademisi dan profesional seni vokal dengan total peserta 30 peserta dari 22 sekolah madrasah negeri dan 8 madrasah swasta. Penilaian dilakukan secara objektif dan edukatif, mencakup aspek teknik vokal, intonasi, penghayatan lagu, serta kekuatan pesan yang disampaikan. Hal ini memberikan pengalaman berharga bagi peserta dalam dunia seni yang kompetitif namun mendidik.

 

Menurut Trisnadian, JMC bukan sekadar ajang kompetisi, tetapi juga ruang penting untuk menggali potensi non-akademik siswa madrasah. Ia berharap kegiatan serupa dapat terus digelar, tidak hanya dalam konteks lomba, tetapi juga dalam bentuk festival seni, pameran budaya, atau peringatan Bulan Bahasa.

 

“Melalui musik, anak-anak belajar tentang keberanian, ekspresi diri, dan kerja keras. Seni bukan hanya hiburan, tetapi juga bagian penting dari pendidikan karakter di madrasah,” tambah Trisnadian yang juga aktif membina kegiatan seni di berbagai tingkat pendidikan madrasah.

 

Dengan semangat kolaboratif antara siswa, guru, dan orang tua, JMC 2025 membuktikan bahwa madrasah mampu melahirkan generasi yang kreatif, percaya diri, serta berakhlak mulia. Final Lomba Solo Vokal tahun ini bukan hanya menjadi ajang prestasi, tetapi juga momentum memperkuat nilai-nilai pendidikan berbasis karakter dalam bingkai seni islami. (Humas_19-IF)

Terkait

Menu Aksesibilitas

Mode Suara

Ukuran Teks

Monokrom

Tandai Tautan

Tebalkan Huruf

Perbesar Kursor