Berita

Samtidar Tekankan Pentingnya Kesadaran Diri bagi ASN Kemenag Kepulauan Seribu

blog

Jakarta (Humas Kepulauan Seribu) -- Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Kepulauan Seribu kembali menyelenggarakan kegiatan pengajian rutin Kuliah Tujuh Menit (Kultum) yang dilaksanakan setiap usai salat Dzuhur berjamaah. Kegiatan ini berlangsung di Kantor Perwakilan Kemenag Kabupaten Kepulauan Seribu, pada Rabu (27/08/2025).


Pada kesempatan kali ini, Kultum disampaikan oleh Samtidar Effendy Tomagola, Penyuluh Agama Islam ASN Kemenag Kepulauan Seribu, dengan mengangkat tema “Kesadaran Diri.”


Dalam penyampaiannya, Samtidar menjelaskan bahwa kesadaran diri manusia adalah kesanggupan manusia untuk mengenal dirinya sendiri dan berefleksi tentang kehidupannya.


“Kesadaran diri adalah kemampuan kita untuk mengenal potensi dan kelemahan diri sendiri, serta menjadikan hal itu sebagai bahan introspeksi untuk menjadi pribadi yang lebih baik,” ungkapnya.


Ia melanjutkan, kesadaran diri akan tampak dalam perilaku hidup dan akhlak sehari-hari. 


“Kesadaran diri bukan sekadar pengetahuan, tetapi harus diwujudkan dalam perilaku. Caranya dengan membiasakan kebiasaan baik dalam kehidupan sehari-hari, seperti disiplin, jujur, amanah, dan menghargai orang lain,” jelasnya.


Lebih lanjut, Samtidar mengingatkan bahwa sebagai ASN, kesadaran diri harus diwujudkan dalam implementasi nilai-nilai BerAKHLAK.


“Kesadaran diri kita sebagai ASN harus tercermin dalam nilai BerAKHLAK yang mesti kita implementasikan di tengah masyarakat. BerAKHLAK adalah akronim dari Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif. Nilai ini menjadi panduan perilaku ASN dalam memberikan pelayanan prima, dengan employer branding Bangga Melayani Bangsa,” tegasnya.


Selain itu, Samtidar menerangkan bahwa kesadaran diri memiliki tujuh tingkatan, yaitu:


Pertama, tidur nyenyak, keadaan istirahat tanpa kesadaran, mimpi, atau pikiran. 


“Dalam kondisi ini, manusia tidak menggunakan akalnya sama sekali, sehingga ia tidak menyadari apa pun,” ujarnya.


Kedua, bermimpi, keadaan bawah sadar di mana pikiran mengalami gambaran dan sensasi yang dihasilkan secara internal tanpa masukan sensorik eksternal.


“Mimpi sering kali menjadi refleksi dari pikiran dan perasaan kita, meski tidak selalu kita pahami maknanya,” tambahnya.


Ketiga, bangun, kesadaran harian biasa yang ditandai dengan pikiran aktif, persepsi sensorik, dan kesadaran eksternal.


“Inilah keadaan kita sehari-hari, di mana kita bisa berpikir, merasakan, dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar,” jelasnya.


Keempat, kesadaran transendental, keadaan meditasi kesadaran murni, hening, melampaui pikiran, dialami sebagai kewaspadaan yang menenangkan. 


“Dalam tahap ini, hati terasa lebih tenang dan jiwa lebih damai karena dekat dengan Allah,” katanya.


Kelima, kesadaran Kosmik, keheningan batin yang permanen dan kesadaran menyaksikan yang berdampingan dengan keadaan terjaga, bermimpi, dan tidur.


“Orang yang sampai pada tahap ini bisa menghadapi hidup dengan penuh ketenangan, meskipun di tengah kesibukan dunia,” ujarnya.


Keenam, kesadaran tuhan, persepsi yang halus dan cinta yang mendalam, mengalami hakikat ilahi dalam semua aspek ciptaan. 


“Segala sesuatu yang kita lihat akan selalu mengingatkan kita pada kebesaran Allah SWT,” tambahnya.


Ketujuh, kesadaran kesatuan , identifikasi pengalaman lengkap dengan medan kesatuan universal, melarutkan semua rasa pemisahan antara diri dan alam semesta.


“Pada akhirnya, kita menyadari bahwa kita adalah bagian dari ciptaan Allah, dan semua yang ada di alam semesta ini saling berkaitan,” jelasnya.


Menutup kultumnya, Samtidar berpesan kepada para jemaah kultum yang hadir: 


“Mari kita jadikan kesadaran diri sebagai jalan untuk memperbaiki diri, meningkatkan kualitas hidup, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan kesadaran diri, kita akan lebih mudah menjadi ASN yang berintegritas sekaligus hamba Allah yang selalu bersyukur dan bermanfaat bagi sesama,” pungkasnya.


Kegiatan Kultum tersebut turut dihadiri oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha, para Jabatan Fungsional (Jafung), serta Jabatan Pelaksana (Japel) di lingkungan Kantor Kemenag Kabupaten Kepulauan Seribu.

  • Tags:  

Terkait

Menu Aksesibilitas

Mode Suara

Ukuran Teks

Monokrom

Tandai Tautan

Tebalkan Huruf

Perbesar Kursor