Jakarta (Humas Kemenag DKI) --- Kementerian Agama melalui Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) mempersiapkan sejumlah langkah strategis untuk pelaksanaan ibadah haji tahun 2025. Salah satu fokus utama adalah proses verifikasi data jamaah, implementasi biovisa, dan kelengkapan dokumen.
"Saya minta, ini perlu dikawal agar betul-betul jamaahnya. Hal-hal yang terkait verifikasi data jamaah, biovisa, kelengkapan dokumen seperti paspor, dan kesehatan harus diselesaikan segera," ujar Sekretaris Ditjen PHU Kemenag, Saiful Mujab saat memaparkan terkait persiapan penyelenggaraan Haji 2025 pada kegiatan Media Gathering Kehumasan di Jakarta, Kamis (28/11).
Terkait transportasi, Kemenag telah merancang penggunaan dua jenis pesawat untuk mengangkut jamaah haji, yakni Triple Seven dengan 393 jamaah dan Airbus 330 dengan 360 jamaah.
“Pesawat Triple Seven akan digunakan untuk keberangkatan dari DKI Jakarta, sedangkan Airbus dioperasikan untuk kota-kota lain seperti Solo, Balikpapan, Banjarmasin, dan Surabaya,” imbuhnya dihadapan Kasi PHU Kota/Kab dan media.
Berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) nomor 152 dan 154, Kementerian Agama masih menjadi penyelenggara utama ibadah haji, dengan Badan Penyelenggara Haji (BPH) berperan sebagai pendukung.
“Terkait pembahasan biaya perjalanan ibadah haji (BPIH) masih dalam proses koordinasi dengan Komisi VIII,” ujar Saiful Mujab.
Sambungnya, Tahun 2025 akan menunjukkan beberapa perbedaan signifikan dalam persiapan penyelenggaraan ibadah haji. Pertama, kita akan lebih cepat dalam proses persiapan. Kedua, pelunasan direncanakan pada Januari atau akhir Desember.
“Hal ini bertujuan mempercepat dan mengoptimalkan mekanisme administratif,” jelasnya.
Terkait pendampingan jamaah, Saiful mengingatkan kepada seluruh Kasi PHU Kota/Kab untuk menjaga kehati – hatian dalam pelimpahan dan pendampingan mahram, lansia, disabilitas, serta pasangan suami-istri.
“Lakukan verifikasi data secara cermat, dengan rencana bekerjasama dengan instansi terkait,” ujarnya.
Mujab berharap, langkah-langkah komprehensif ini mampu mengoptimalkan layanan dan memastikan kenyamanan jamaah haji Indonesia pada musim haji 2025.
"Tinggal menunggu keputusan terkait pelunasan, pengelompokan, dan mekanisme penerbangan," pungkasnya.