Jakarta [Humas Kankemenag Jakarta Utara] --- Juz kedelapan dalam Al-Qur'an dikhatamkan bacaannya oleh ASN Kankemenag Kota Jakarta Utara sembari menelaah perlahan makna yang terkandung di dalamnya pada Selasa, (8/7/2025).
Program khataman yang dilaksanakan di Masjid Al-Ikhlas kali ini membaca secara tartil ayat dan makna yang terkandung dalam Qs. Al-An'am ayat 111 hingga 165 dan permulaan Qs. Al-A'raf ayat 1 hingga 87 yang membahas berbagai topik. Dari hukum fiqh terkait akidah seperti larangan memakan sembelihan hewan atas nama selain Allah, serta kisah-kisah nabi dan peringatan tentang pentingnya mengikuti jalan Allah.
Tilawah qur'an juz ke-8 ini masih dibersamai dengan setia oleh Kakankemenag, Kasubbag TU, para Kasi dan Penyelenggara serta seluruh ASN yang menempati area utama Masjid hingga lantai 2. Ketua DKM, M. Najib memimpin bacaan sesuai tuntunan ilmu tajwid serta makhorijul hurufnya.
Kasubbag TU, Mursidih saat ditanyai hal menarik baginya dari ayat yang terkandung di dalam juz 8 ini adalah peringatan Allah akan datangnya sesuatu yang pasti yakni kematian. Menurutnya, kehidupan manusia di dunia dibatasi oleh sesuatu yang dinamai ajal. Tak terkecuali bagi kelompok manusia, maupun bangsa memiliki batas waktu yang sudah ditetapkan Allah SWT.
"Walikulli ummatin ajalun, dan ketika ajal itu tiba, mereka tidak dapat menundanya atau mempercepatnya," begitu kata Mursidih sambil mengutip Qs. Al-A'raf ayat 34.
Bahkan ditambahkan olehnya, tanda-tanda kematian kepada manusia yang telah ditetapkan sejatinya telah diberikan oleh Allah SWT. Antara lain, tubuh yang tak lagi kuat, ingatan yang semakin memudar, badan yang sering sakit-sakitan disebut oleh Mursidih merupakan sinyal dari Allah SWT.
Sebagian kecil tanda-tanda yang disebutkan oleh Mursidih hendaknya menjadi sebuah renungan mendalam agar manusia mulai mengumpulkan bekal menuju kehidupan yang kekal yaitu akhirat. Salah satu bekal yang hendak dikumpulkan adalah bacaan Al-Qur'an dan berusaha menjalankan semua perintah Allah setelah memahaminya.
"Bukankah di ayat-ayat sebelumnya Allah peringatkan betapa kehidupan itu adalah permainan dan senda gurau yang bisa melalaikan? Mau sampai kapan kita terlenakan dengan pernainan ini," kata dia menegaskan.
Masih kata Mursidih, salah satu tujuan khotmil qur'an ini adalah untuk melembutkan kerasnya hati hamba disebabkan dosa-dosa yang bersarang di hati hingga tercermin terhadap perilaku dan kebiasaan negatif. Dengan banyak menadabburi ayat-ayat Allah setiap pagi sebelum bekerja, Kasubbag percaya setiap ASN akan menjadikan Al-Qur'an sebagai pedoman dalam mengemban amanah mulia sebagai khodimul ummah.