Jakarta (Humas MIN 17 Kepulauan Seribu) — Komitmen lintas sektor dalam menekan angka stunting kembali ditegaskan melalui Rapat Koordinasi Penurunan Stunting Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan yang digelar pada Rabu, (8/10/2025), di Ruang Pola Lantai 2 Kantor Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan. Kegiatan ini dihadiri berbagai unsur pemerintah, lembaga pendidikan, serta tokoh masyarakat dari tiga kelurahan: Pulau Tidung, Pulau Untung Jawa, dan Pulau Pari.
Acara dibuka oleh Staf Seksi Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, Mahtum, yang mewakili Camat. Dalam sambutannya, Mahtum menekankan pentingnya sinergi semua pihak, terutama sektor pendidikan dan kesehatan, untuk mencegah stunting sejak dini melalui edukasi dan intervensi yang berkelanjutan.
Sebagai narasumber, Hary dan Devi dari Puskesmas Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan menyampaikan data dan strategi percepatan penurunan stunting di wilayah kepulauan. Mereka menjelaskan bahwa tantangan utama bukan hanya gizi buruk, tetapi juga kesadaran masyarakat terhadap pola makan sehat, kebersihan lingkungan, serta pentingnya pemantauan tumbuh kembang anak secara rutin di Posyandu.
Devi menambahkan, dukungan lembaga pendidikan seperti madrasah dan sekolah dasar sangat berperan penting dalam membentuk kebiasaan sehat anak sejak usia dini. “Edukasi tentang sarapan bergizi, cuci tangan, dan menjaga kebersihan harus menjadi bagian dari pembelajaran di sekolah,” ujarnya di hadapan para peserta rapat.
Dukungan nyata juga datang dari Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 17 Kepulauan Seribu, yang diwakili oleh Koordinator Humas, Jihadi. Ia menyampaikan bahwa pihak madrasah siap bersinergi dengan Puskesmas dan pihak kecamatan melalui kegiatan sosialisasi gizi seimbang dan pola hidup sehat di lingkungan sekolah. “Kami ingin siswa-siswi MIN 17 tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga tumbuh sehat dan kuat,” ungkap Jihadi.
Rapat yang dihadiri unsur kelurahan, TP PKK, RPTRA, Posyandu, dan lembaga pendidikan tersebut berlangsung interaktif. Para peserta berdiskusi mengenai kendala di lapangan, mulai dari transportasi antar-pulau hingga kebutuhan peningkatan peran kader kesehatan. Semangat kolaborasi tampak kuat, dengan harapan dapat mewujudkan Kepulauan Seribu yang bebas dari stunting.
Melalui kegiatan ini, Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan menegaskan tekad untuk terus memperkuat kolaborasi antarinstansi, termasuk menggandeng dunia pendidikan seperti MIN 17 Kepulauan Seribu, dalam upaya membangun generasi yang sehat, cerdas, dan berdaya saing tinggi di wilayah kepulauan. (j)
