Jakarta [Humas Kankemenag Jakarta Utara] --- Masih dalam peringatan Tri Suci Waisak 2569 BE/2025 M, Penyelenggara Buddha, Mugiyanto ikuti kegiatan Ziarah dan Tabur Bunga di makam Pahlawan Kalibata pada Minggu, (04/05/2025).
Mugiyanto tampil sebagai komandan upacara yang dihadiri oleh berbagai lembaga keagamaan Buddha di DKI Jakarta. Adapun Inspektur upacara dilakukan oleh Dirjen Bimas Buddha, Supriyadi yang mengulas makna dan hakikat dari seorang Pubbakari dan Katannukatavedi.
"Pubbakari adalah seorang yang memberikan pertolongan sejati, alias tanpa pamrih, atau memandang status sosial," buka Dirjen Bimas Buddha.
Menjadi seorang Pubbakari seperti disampaikan Supriyadi adalah rela menolong orang lain yang merupakan dari perbuatan baik (pubbakari) yang dapat meningkatkan karma positif dan membawa kebahagiaan bagi diri sendiri dan orang lain.
"Ketika membantu orang hendaknya tanpa memikirkan dua macam sebab yaitu apakah orang yang ditolong pernah membantu kita, dan suatu saat dia akan menolong di kemudian hari," terang dia.
Sedangkan makna katannukatavedi menurut Dirjen adalah orang yang tahu dan merasakan kebaikan yang telah diberikan, dan kemudian membalasnya dengan rasa syukur dan kebaikan lain.
"Sesorang yang menyadari pertolongan yang telah diberikan dan berterima kasih dengan cara membalas budi," tambahnya.
Supriyadi menambahkan, dalam agama Buddha, "katannukatavedi" dianggap sebagai kualitas yang penting untuk dimiliki karena membantu membangun hubungan yang sehat dan harmonis antar manusia. Rasa syukur dan balas budi membantu menciptakan suasana yang positif dan saling mendukung dalam masyarakat.
Mugiyanto menambahkan, pentingnya menjadi manusia Pubbakhari dan Katannukatavedi ini agar umat Buddha menjadi manusia yang seimbang, punya balas budi dan saling menghormati agar tercipta hubungan harmonis antara manusia dengan alam semesta. Hal ini bersesuaian dengan program Menteri Agama dalam eco-teologi ataupun teologi jilid duanya.
