Bengkulu (Inmas) --- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin membuka secara resmi Kegiatan Kompetisi Sains Madrasah dan Madrasah Young Researcher Supercamp di Bengkulu, melalui video yang ditayangkan. Selasa (25/09).
Dirjen Pendidikan Islam Kamarudin Amin saat membacakan sambutan Menteri Agama pada Pembukaan Kegiatan Kompetisi Sains Madrasah (KSM) menyampaikan, bahwa Belajar bukan untuk sekolah, melainkan untuk hidup. Pepatah ini menegaskan bahwa sekolah adalah sarana, bukan tujuan. Tetapi tujuan utama kita sesungguhnya adalah mengisi kehidupan dengan hebat dan bermartabat.
“ Non scholae, sed vitae discismus,” ujarnya di Gedung Gunung Bungkuk – Bengkulu.
Hal senada juga disampaikan Kepala Kanwil Kemenag DKI Jakarta Saiful Mujab saat hadiri pembukaan KSM dan MYRES, bahwa KSM sebagai wujud bahwa madrasah itu tidak hanya mempelajari agama, tetapi madrasah juga mempelajari terkait dengan Sains dan Teknologi.
“ Ini sebagai upaya bahwa, madrasah hebat kedepannya madrasah yang beritegritas dan kolaborasi antara pendidikan agama dan pendidikan umum,” ujar Saiful saat diwawancara usai pembukaan KSM dan MYRES di Bengkulu.
“ Sebagai bekal untuk generasi di masa yang akan datang,” tambahnya.
Dalam menyiapkan generasi yang hebat, Kakanwil mengajak seluruh madrasah di DKI Jakarta harus menunjukkan kehebatan madrasah.
“ Mari kita tunjukan pola terkait dengan kehebatan madrasah DKI, agar antara satu dengan yang lain itu saling mendukung sehingga bisa menghasilkan generasi yang unggul dan hebat,” terang Kakanwil.
Kakanwil Kemenag DKI berharap agar KSM tahun ini di Bengkulu, DKI dapat memberikan prestasi yang baik.
“Sehingga menjadikan satu kebangkitan madrasah di DKI Jakarta,” harapnya. /Ik/fh/