Jakarta (Humas Kemenag DKI) --- Sekretaris PHU Kementerian Agama, Arfi Hatim, melantik Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi dan Debarkasi Jakarta Pondok Gede tahun 2025. Acara pelantikan yang diselenggarakan pada Selasa (22/4/2025) ini dihadiri oleh berbagai stakeholder terkait, termasuk perwakilan dari Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Kanwil Imigrasi Provinsi DKI Jakarta, pejabat pemerintahan Provinsi DKI Jakarta, serta perwakilan dari Saudi Airlines dan Garuda Indonesia Airlines.
"Penyelenggaraan ibadah Haji itu tugas nasional, yang menjadi tanggung jawab pemerintah dalam hal ini kementerian agama, secara teknis dirjen PHU sebagai koordinator, bersama dengan berbagai kementerian dan stakeholder yang terkait di dalamnya," ujar Arfi Hatim dalam sambutannya.
Dalam kesempatan tersebut, Arfi Hatim menekankan betapa pentingnya operasional sinergitas dalam penyelenggaraan ibadah Haji. Menurutnya, keberhasilan penyelenggaraan ibadah Haji tidak dapat ditanggung oleh Kementerian Agama secara personal sebagai sebuah institusi, melainkan memerlukan kolaborasi dari berbagai pihak, termasuk Angkasa Pura, Imigrasi, Bea Cukai, TNI, Polri, Pemerintah Provinsi, dan sektor kesehatan.
Sekretaris PHU Kemenag itu juga menyoroti peran strategis embarkasi dan debarkasi, termasuk UPT Asrama Haji, sebagai ujung tombak sekaligus etalase penyelenggaraan ibadah Haji. "Embarkasi dan debarkasi, termasuk juga UPT Asrama Haji, merupakan salah satu ujung tombak daripada penyelenggaraan ibadah Haji. Selain sebagai ujung tombak, juga sebagai etalase yang memberikan kesan yang mendalam bagi jemaah ketika datang ke asrama Haji untuk memulai proses keberangkatan," jelasnya.
Arfi Hatim mengingatkan bahwa secara keorganisasian, terdapat struktur yang jelas dalam penyelenggaraan ibadah Haji. "Kita melihatnya bersama secara keorganisasian, ada BPIH pusat, ada BPIH Arab Saudi, ada BPIH Kloter, dan yang terakhir adalah ada BPIH Embarkasi. Jadi betapa pentingnya posisi dan strategisnya posisi embarkasi ini, sehingga tercantum di dalam undang-undang," ujarnya.
Sekretaris Dirjen PHU menyoroti pentingnya pelayanan satu atap yang telah dilaksanakan selama beberapa tahun terakhir. Sistem ini melibatkan cukup banyak platform untuk memberikan pelayanan maksimal kepada jemaah haji. "Kami yakin sebagai sebuah etalase, sebagai sebuah unjung tombak, akan memberikan pelayanan kepada jemaah Haji, khususnya di tanah air, khususnya di embarkasi ini, dengan memberikan kesan yang maksimal pada para jemaah," ucapnya.
Dalam pelaksanaannya, Arfi Hatim menjelaskan bahwa tugas dan tanggung jawab telah dibagi sesuai tahapan pelayanan, mulai dari kedatangan jemaah, penerimaan di aula, penginapan, hingga tempat pemberangkatan. Semua tahapan ini harus bergerak secara bersama-sama dan terintegrasi untuk memberikan pelayanan maksimal kepada jemaah haji.
Diakhir sambutan, Sekretaris PHU Kemenag itu menegaskan harapannya agar dengan kolaborasi dan sinergitas dari semua pihak, penyelenggaraan ibadah Haji tahun 2025 dapat berjalan dengan lancar dan sukses. "Dengan kolaborasi dan sinergitas dan semuanya, yang akan menjawab terhadap tugas dan fungsi yang diberikan, kita berharap, semoga Insya Allah, Haji di tahun 2025 ini dapat berjalan dengan lancar dan sukses," pungkasnya.