Jakarta [inmasJP] – Sebelum bertolak ke Brebes dalam rangka memberikan bantuan bencana alam banjir, Kepala Kankemenag Kota Jakarta Pusat, Drs. H. Wahyudin, M.Pd berkesempatan menyerahkan soal test calon petugas haji di aula, Kamis (29/03).
Soal test calon petugas haji PPIH dan TPHI Tahun 1439 H/2018 M itu diserahkan secara simbolis kepada Kepala Seksi PHU, H. Ahmad Jahid, M.Pd yang disaksikan utusan dari Kanwil Kemenag DKI Jakarta dan Kemenag Pusat.
Dalam arahannya kepada 20 peserta yang mengikuti test tersebut, beliau menyatakan bahwa setiap tahun jamaah haji Indonesia jumlahnya bertambah namun kuota dari pemerintah Arab Saudi tidak signifikan jumlah bertambahnya sehingga terjadi antrian yang memakan waktu lama.
“Kecuali ada penambahan jamaah haji, misalkan ditambah 10 ribu lagi” jelasnya. Kuota haji tahun 2018 mencapai 221.000 jamaah haji sama dengan tahun lalu, namun tahun 2017 jumlahnya secara signifikan bertambah dari tahun 2016, yakni sebanyak 168.000 orang. Pembagiannya adalah untuk jamaah haji reguler sebanyak 204.000 orang dan jamaah haji khusus sebanyak 17.000 orang.
“Pengertian sukses bukan berarti lulus test semua,” ujarnya. Menurut beliau, serahkan yang terbaik menurut Allah sehingga ada yang sebaiknya lulus ada pula yang sebaiknya ditunda lulusnya. Maksudnya, pengawas dan peserta ujian bersama-sama ikhtiar untuk menghasilkan petugas haji yang terbaik.
Beliau memberikan contoh berdasarkan pengalaman pribadinya kala tidak lulus seleksi menjadi guru SD di kampung. “Hikmahnya adalah sekarang jadi Kepala Kantor dan bisa bertemu bapak-bapak semua,” paparnya. Harapannya, peserta test dari Kankemenag Kota Jakarta Pusat yang lulus dapat bertambah. Tahun 2016 yang menjadi petugas haji sebanyak empat orang dan tahun 2017 sebanyak dua orang. “Persiapkan mental dan hilangkan prasangka buruk,” tandasnya. /j15