Jakarta (Humas Kepulauan Seribu) -- Kepala Seksi Bimas Islam Kantor Kemenag Kabupaten Kepulauan Seribu, Achmad Mastur, bersama Penyelenggara Zakat dan Wakaf, Iim Sumirat, serta para Penyuluh Agama Islam mengikuti kegiatan “Pawai Dampak Kebaikan Zakat Wakaf - Blissful Mawlid Funwalk (ZaWa Funwalk) 2025” yang dilaksanakan di Gedung Kementerian Agama, Thamrin, Jakarta Pusat, pada Minggu (21/09/2025).
Kegiatan ini diinisiasi oleh Direktorat Zakat dan Wakaf Kemenag RI, yang dirancang sebagai peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, sarana edukasi publik, sosialisasi program, sekaligus karnaval kreatif yang menampilkan hasil nyata pemberdayaan zakat dan wakaf. Adapun tema kegiatan ini adalah “Spirit Maulid, Memperkuat Ukhuwah untuk Kesejahteraan Umat.”
Dalam kesempatan itu, Kasi Bimas Islam Kemenag Kepulauan Seribu, Achmad Mastur, menyampaikan bahwa pelaksanaan kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat.
“Undang-Undang tersebut menegaskan bahwa pendistribusian zakat harus berdasarkan skala prioritas dengan memperhatikan prinsip pemerataan, keadilan, dan kewilayahan. Bahkan zakat juga bisa didayagunakan untuk usaha produktif dalam rangka penanganan fakir miskin dan peningkatan kualitas umat,” ujarnya.
Demikian pula, Achmad Mastur menyinggung Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf.
“Dalam pasal 4 dan pasal 5, wakaf dimaksudkan untuk memanfaatkan harta benda wakaf sesuai fungsinya, sekaligus mewujudkan potensi dan manfaat ekonomis bagi kepentingan ibadah dan peningkatan kesejahteraan umum,” jelasnya.
Selain itu, ia menekankan adanya Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 244 Tahun 2025 tentang Program Prioritas Menteri Agama Tahun 2025-2029 yang menempatkan zakat dan wakaf sebagai instrumen pemberdayaan ekonomi umat.
“Sejalan dengan mandat tersebut, masyarakat perlu memperoleh akses informasi yang luas serta merasakan langsung dampak tata kelola zakat dan wakaf yang telah dilakukan BAZNAS, BWI, Lembaga Amil Zakat, maupun para Nazhir,” tambahnya.
Ia juga menegaskan, momentum Maulid Nabi Muhammad SAW pada bulan Rabiul Awal/September 2025 ini merupakan ruang spiritual sekaligus sosial yang tepat untuk menghidupkan nilai teladan Rasulullah.
“Kita ingin meneguhkan kembali semangat kepedulian, solidaritas, dan pemberdayaan umat sebagaimana telah dicontohkan Rasulullah SAW,” tuturnya.
Dalam konteks kekinian, Achmad Mastur menegaskan bahwa zakat dan wakaf memiliki peran strategis.
“Keduanya adalah instrumen penting dalam menumbuhkan kemandirian ekonomi, memperkuat pendidikan, serta meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat,” katanya.
Sementara itu, Penyelenggara Zakat dan Wakaf Kemenag Kepulauan Seribu, Iim Sumirat, menambahkan bahwa kegiatan ini dirancang sebagai wahana edukasi publik dan ajang inspirasi.
“ZaWa Funwalk bukan hanya perayaan, tapi juga cara kreatif untuk menunjukkan hasil nyata dari pendayagunaan zakat dan wakaf. Melalui kegiatan ini kita ingin agar masyarakat semakin percaya dan ikut terlibat,” ujarnya.
Ia berharap, melalui kegiatan ini akan lahir tiga capaian utama.
“Pertama, peningkatan literasi zakat dan wakaf di tengah masyarakat. Kedua, penguatan jejaring kelembagaan antar-pemangku kepentingan zakat dan wakaf. Ketiga, lahirnya testimoni dan inspirasi publik tentang dampak nyata pemberdayaan umat melalui zakat dan wakaf,” jelas Iim.
Adapun rute pawai dimulai dari Gedung Kemenag Thamrin – Halte Bundaran HI – kembali ke Gedung Kemenag Thamrin. Peserta berasal dari berbagai unsur, antara lain Menteri Agama RI dan jajarannya, perwakilan BAZNAS, BAZNAS (BAZIS) Provinsi/Kabupaten/Kota, LAZ, BWI, Nazhir, Forum Zakat, POROZ, Forum Wakaf Produktif, Asosiasi Nazhir Indonesia, serta stakeholder dan asosiasi lainnya.