Berita
Berita

Belajar Sambil Peduli Lingkungan, Siswa MIN 17 Jakarta Olah Limbah Jadi Pot Sayur

blog

Botol Bekas Disulap Jadi Pot, Siswa MIN 17 Belajar Kreatif Ramah Lingkungan. Kamis, (18/9/2025).

Jakarta (Humas MIN 17 Kepulauan Seribu) --- Di halaman hijau Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 17 Kepulauan Seribu, suasana riuh rendah terdengar dari kelompok siswa kelas 4A. Mereka duduk berkelompok, memegang kuas kecil, dan menatap penuh semangat pada botol-botol plastik bekas yang siap disulap menjadi pot tanaman. Senyum ceria anak-anak berpadu dengan semangat belajar, menjadikan pagi itu begitu berwarna. Kamis, (18/9/2025). 

 

Siswa kelas 4A MIN 17 Kepulauan Seribu menjadi aktor utama dalam kegiatan unik ini. Mereka dipandu oleh guru pengampu, Rumanah, yang sabar membimbing langkah-langkah daur ulang. Dengan pendekatan kreatif, ia mengajarkan siswanya bahwa belajar bisa menyenangkan sekaligus bermanfaat.

 

Kegiatan yang berlangsung dalam mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya ini berfokus pada pemanfaatan barang bekas. Botol plastik yang biasanya terbuang diubah menjadi pot tanaman, lalu dicat dan dihias sesuai imajinasi anak-anak. Hasil karya itu tidak hanya menarik secara visual, tetapi juga siap digunakan untuk menanam sayuran seperti tomat dan cabai.

 

Lapangan sekolah MIN 17 Kepulauan Seribu dipilih sebagai lokasi kegiatan. Suasana rindang pepohonan dan semilir angin laut menjadikan aktivitas belajar terasa berbeda. Anak-anak menikmati proses belajar di luar kelas dengan penuh antusias.

 

Waktu pelaksanaan kegiatan ini bertepatan dengan jadwal pembelajaran Seni Budaya dan Prakarya. Hari itu, ruang kelas berpindah ke alam terbuka, memberikan pengalaman belajar yang lebih segar bagi siswa.

 

Tujuan utama dari kegiatan ini adalah menumbuhkan kreativitas, mengasah keterampilan, sekaligus menanamkan kepedulian terhadap lingkungan. Melalui prakarya sederhana, siswa belajar bahwa sampah plastik dapat diolah menjadi benda yang memiliki nilai guna tinggi.

 

Proses kegiatan berlangsung penuh semangat. Ada siswa yang memotong botol, sebagian lainnya sibuk mengecat, sementara yang lain menyiapkan tanah untuk menanam bibit. Kerja sama itu menciptakan harmoni belajar yang menyenangkan.

 

Antusiasme semakin terlihat ketika bibit tanaman mulai ditanam ke dalam pot hasil karya mereka. Beberapa siswa tampak bangga menunjukkan pot yang dihias warna-warni. Bagi mereka, karya ini bukan hanya prakarya sekolah, tetapi juga bukti kepedulian pada lingkungan.

 

“Anak-anak kita ajak untuk kreatif, peduli lingkungan, dan belajar bercocok tanam sejak dini. Jadi ada aspek seni sekaligus kebermanfaatan nyata,” ujar Rumanah. Dari kegiatan sederhana ini, siswa belajar arti penting kerja sama, tanggung jawab, dan kecintaan terhadap alam. Botol plastik yang semula tidak berguna kini berubah menjadi pot tanaman yang penuh manfaat, sekaligus simbol kecil dari harapan besar untuk masa depan yang lebih hijau. (j) 

Terkait

Menu Aksesibilitas

Mode Suara

Ukuran Teks

Monokrom

Tandai Tautan

Tebalkan Huruf

Perbesar Kursor