Berita

Raih Juara 2 Lomba Essay Tentang Toleransi, Fauzan: Yang Dibutuhkan Adalah Keberagaman Bukan Keseragaman

Senin, 6 Januari 2025
blog

Jakarta (Humas Kankemenag Jakarta Utara) M. Fauzan Ardiyansyah, salah satu pengajar Madrasah Ibtidaiyyah Negeri 20 Jakarta menjuarai lomba penulisan Essay pada HAB ke-79 Kememenag RI Tahun 2025. Penghargaan sebagai juara kedua diterima oleh Fauzan pada puncak perayaan HAB di MAN 4 Jakarta pada Sabtu, (04/01/2024).

 

Mewakili MIN 20 Jakarta, Fauzan menyelesaikan tugas ilmiahnya dengan judul ‘Membangun Generasi Toleran di Madrasah Sebagai Fondasi Umat Rukun Menuju Indonesia Emas’. Hal ini bersesuaian dengan sub tema yang ditetapkan dalam perlombaan ini yaitu ‘Menumbuhkan Budaya Toleran di Lingkungan Madrasah,’ bertepatan juga dengan dengan tema Hari Amal Bhakti ke-79 Kemenag RI Tahun ini yaitu “Umat Rukun Menuju Indonesia Emas”.

 

Dalam essay sebanyak 7 halaman miliknya, Fauzan menyampaikan beberapa keadaan yang terjadi di Madrasah baik dalam sistem pembelajaran maupun gambaran kurikulum yang sudah berjalan. Dia menuliskan bahwa guru Madrasah tidak hanya sebagai seorang pelajar saja tapi merupakan teladan dari toleransi kepada siswanya.

 

“Seorang guru juga harus bersikap adil di dalam menghormati pendapat yang berbeda, memperlakukan siswa tanpa diskriminasi dan berupaya menciptakan suasana belajar yang inklusif,” terang Fauzan di karya ilmiahnya.

 

Dalam upaya membangun generasi yang toleran di madrasah tentunya ada beberapa tantangan yang dihadapi. Fauzan membeberkan beberapa tantangan yang ada semisal pengaruh media sosial yang kurang edukatif, implementasi toleransi yang belum optimal di beberapa madarasah, lingkungan yang eksklusif dan sebagainya. “Itulah beberapa tantangan di madrasah yang harus dihadapi saat ini dalam upaya membangun generasi toleran menuju Indonesia Emas 2045,” tambah Fauzan.

 

Madrasah seperti diyakini Fauzan akan menjadi salah satu lembaga yang paling potensial menuju Indonesia Emas 2045 dikarenakan madrasah adalah tempat belajar yang berbasis agama di mana anjuran dan ajaran keberagaman dan toleransi diajarkan kepada siswa. Namun Fauzan berharap para guru juga harus dibekali pengetahuan yang luas akan toleransi beragama sembari menyampaikan materi-materi agama seperti toleransi yang sejak dulu diajarkan oleh Rasulullah SAW.

 

“Saya juga menulis dalam essay bahwa yang dibutuhkan oleh Indonesia saat ini bukan sekedar keseragaman semata tapi juga keberagaman. Semisal siswa diperkenalkan praktek ibadah agama lain dengan berkunjung ke rumah ibadah agama lain sehingga akan terpupuk rasa saling menghargai satu dengan lainnya,” ujar Fauzan.

 

Generasi muda diharap oleh guru mapel Bahasa Arab ini bisa belajar sejak dini tentang bagaimana cara bekerjasama dengan penganut agama lain, berbekal aqidah dan pemahaman agama yang mantab yang mereka terima dari para pengajar agama di madrasah dengan bercita-citakan Indonesia yang maju dan rukun menuju Indonesia Emas 2045.

  • Tags:  

Terkait

Menu Aksesibilitas

Mode Suara

Ukuran Teks

Monokrom

Tandai Tautan

Tebalkan Huruf

Perbesar Kursor