Jakarta (Humas MIN 4 Jakarta Selatan) -- Suasana ceria dan semangat kebersamaan terpancar di lapangan MIN 4 Jakarta Selatan pada pagi ini. Siswa sangat antusias mengikuti kegiatan pembiasaan pagi, mengangkat tema permainan tradisional. Kegiatan ini diaksanakan setiap 2 pekan sekali. Diikuti oleh seluruh siswa dari kelas I hingga kelas VI, pada Rabu (28/8/2025).
Setiap siswa datang dengan membawa alat permainan tradisional maupun modern favorit mereka, seperti congklak, monopoli, lompat tali, kelereng, ular tangga, dan lain-lain. Didampingi oleh seluruh guru, kegiatan ini bertujuan untuk melestarikan permainan tradisional sekaligus membangun interaksi sosial yang positif di antara siswa.
Beragam permainan kemudian dimainkan bersama, mulai dari lompat karet, ular naga, ABC lima dasar, hingga kelereng. Aktivitas ini tidak hanya menghadirkan keceriaan, tetapi juga melatih ketangkasan, kecerdikan, serta mempererat persahabatan di antara siswa.
Suasana semakin meriah ketika permainan diiringi dengan lagu-lagu tradisional dari berbagai daerah. Hal ini tidak hanya menambah semangat bermain, tetapi juga memperkaya pengetahuan siswa tentang keberagaman budaya bangsa melalui musik daerah yang penuh makna.
Koordinator kesiswaan, Rezki Alviandi, dalam sambutannya menyampaikan pentingnya menjaga budaya lokal di tengah kemajuan teknologi. "Permainan tradisional bukan sekadar hiburan, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai seperti kerja sama, sportivitas, dan kreativitas," ujarnya.
Setelah sesi doa dan pembacaan ikrar, para siswa mulai memainkan permainan mereka masing-masing dengan penuh semangat. Suasana lapangan menjadi meriah dengan gelak tawa dan sorak-sorai anak-anak yang menikmati permainan bersama teman-temannya. Para guru juga turut serta memberikan bimbingan dan motivasi agar kegiatan berlangsung dengan tertib dan menyenangkan.
Kegiatan pembiasaan pagi dengan konsep permainan tradisional ini mendapat respons positif. Salah satu siswa kelas 2, Rabi’ah, mengungkapkan kegembiraannya, "Seru sekali! Saya jadi tahu banyak permainan tradisional yang belum pernah saya coba sebelumnya."
Dengan adanya kegiatan ini Rezki berharap, “siswa MIN 4 Jakarta Selatan semakin mencintai dan melestarikan budaya bangsa serta tetap aktif bergerak di tengah era digital. Selain memberikan pengalaman bermain yang menyenangkan, kegiatan ini juga menjadi sarana pembentukan karakter bagi siswa. Nilai-nilai seperti kejujuran, saling menghargai, dan kebersamaan tertanam secara alami saat mereka berinteraksi dalam permainan”, pungkasnya.(uk)