Berita

Kemenag Kepulauan Seribu Gelar Kultum, Angkat Tema Tanda Allah Berpaling dari Hamba

Rabu, 24 September 2025
blog

Jakarta (Humas Kepulauan Seribu) -- Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Kepulauan Seribu kembali menyelenggarakan kegiatan pengajian rutin Kuliah Tujuh Menit (Kultum) yang dilaksanakan usai salat Dzuhur berjamaah. Kegiatan ini berlangsung di Kantor Perwakilan Kemenag Kabupaten Kepulauan Seribu, pada Rabu (24/09/2025).


Pada kesempatan kali ini, kultum disampaikan oleh Penyuluh Agama Islam Aparatur Sipil Negara (ASN) Kemenag Kabupaten Kepulauan Seribu, Muhammad Fikri Adrian, dengan mengangkat tema “Tanda Allah Berpaling dari Hamba: Allah Sibukkan Hamba Tersebut dengan Hal yang Tak Bermanfaat.”


Mengawali kultumnya, di hadapan para jama’ah yang dirahmati Allah, Muhammad Fikri Adrian menyampaikan sebuah hadis Rasulullah SAW:


"Min husni islāmil-mar’i tarkuhū mā lā ya‘nīh."


“Di antara tanda baiknya Islam seseorang adalah ia meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat baginya.” (HR. Tirmidzi)


Ia melanjutkan bahwa hadis ini memiliki makna yang sangat dalam. Dalam penjelasan para ulama, salah satu tafsirnya berbunyi:


"‘Alāmatu i‘rādhillāhi ‘anil-‘abdi isytighāluhū bimā lā ya‘nīh."


“Tanda bahwa Allah berpaling dari seorang hamba adalah ketika hamba itu sibuk dengan hal-hal yang tidak bermanfaat baginya.”


Kemudian ia menjelaskan, “Apa maksudnya? Maknanya adalah, jika seseorang hidupnya lebih banyak dihabiskan untuk perkara yang sia-sia, yang tidak membawa manfaat bagi dunia maupun akhiratnya, maka itu pertanda bahwa Allah tidak memberikan taufik kepadanya. Dan ini adalah musibah besar.”


Lebih lanjut, Muhammad Fikri Adrian mengatakan, “Kita hidup di zaman di mana perhatian kita sangat mudah teralihkan. Banyak hal-hal yang sebetulnya tidak penting, tetapi justru menyita waktu dan energi kita. Seperti terlalu banyak bergosip, mengikuti urusan orang lain, berselancar di media sosial tanpa tujuan, atau bahkan memperdebatkan hal-hal remeh yang tidak membawa manfaat.”


Menurutnya, waktu adalah nikmat yang sangat besar, dan akan dimintai pertanggungjawaban. Ia mengutip firman Allah dalam Al-Qur’an:


"Wal-‘ashr, innal-insāna lafī khusr." 


“Demi waktu, sesungguhnya manusia benar-benar dalam kerugian.” (QS. Al-‘Asr: 1-2).


“Kerugian tersebut terjadi ketika waktu tidak dimanfaatkan untuk hal-hal yang bermanfaat: ibadah, ilmu, amal, atau minimal diam dari keburukan,” jelasnya.


Menutup kultumnya, Muhammad Fikri Adrian mengajak jamaah untuk merenungkan pesan hadis tersebut.


“Marilah kita jadikan hadis ini sebagai cermin untuk mengevaluasi diri. Apakah waktu kita lebih banyak untuk hal-hal yang mendekatkan diri kepada Allah? Ataukah justru kita sibuk dengan urusan yang tidak ada manfaatnya sama sekali? Karena jika kita terlalu tenggelam dalam kesibukan dunia yang sia-sia, itu bisa menjadi tanda bahwa Allah sedang berpaling dari kita. Na‘ūdzubillāhi min dzālik.”


“Marilah kita mulai membiasakan diri untuk memilih aktivitas yang bermanfaat, baik bagi dunia maupun akhirat. Kita mohon kepada Allah agar senantiasa diberikan taufik, hidayah, dan kemudahan untuk meninggalkan apa-apa yang tidak penting dan sibuk dengan apa yang Allah ridai,” pungkasnya.


Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Penyelenggara Zakat dan Wakaf, para Jabatan Fungsional, Penyuluh Agama Islam, serta para Jabatan Pelaksana di lingkungan Kantor Kemenag Kabupaten Kepulauan Seribu.

  • Tags:  

Terkait

Menu Aksesibilitas

Mode Suara

Ukuran Teks

Monokrom

Tandai Tautan

Tebalkan Huruf

Perbesar Kursor