Jakarta (Humas MIN 21 Jakarta) – Suasana khidmat menyelimuti lapangan Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 21 Jakarta pada upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila, Rabu (1/10). Seluruh siswa-siswi beserta jajaran guru dan staf mengikuti prosesi upacara dengan tertib untuk mengenang kembali sejarah perjuangan bangsa dalam mempertahankan ideologi Pancasila dari ancaman rongrongan ideologi komunis.
Dalam amanatnya, Kepala MIN 21 Jakarta, Ecep Hasanudin, yang bertindak sebagai pembina upacara, mengajak seluruh peserta didik untuk merenungi kembali peristiwa kelam Gerakan 30 September (G30S/PKI). Ia menekankan betapa besarnya pengorbanan para pahlawan revolusi, para jenderal yang gugur dibunuh secara keji oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) semata-mata karena keteguhan mereka dalam mempertahankan Pancasila sebagai dasar negara.
Ecep berharap, sebagai generasi penerus bangsa, para siswa-siswi MIN 21 Jakarta dapat menumbuhkan rasa cinta tanah air dan memiliki komitmen yang kuat untuk menjaga marwah Pancasila. Menurutnya, pemahaman dan pengamalan nilai-nilai Pancasila harus ditanamkan sejak dini agar tidak mudah terpengaruh oleh ideologi lain yang bertentangan dengan jati diri bangsa Indonesia.
Lebih lanjut, Ecep mengupas secara mendalam makna sila pertama, "Ketuhanan Yang Maha Esa". Ia menegaskan bahwa sila ini menjadi pondasi kehidupan berbangsa dan bernegara yang rukun. "Kita tidak boleh lagi mempermasalahkan perbedaan agama dengan orang lain. Sebaliknya, kita harus senantiasa saling menghormati dan menumbuhkan sikap toleransi terhadap keyakinan yang berbeda sebagai cerminan dari sila pertama," ujarnya di hadapan para siswa.
Sebagai bentuk internalisasi nilai-nilai luhur tersebut, Ecep Hasanudin memberikan kesempatan kepada para siswa untuk menunjukkan pemahaman dan hafalan mereka terhadap Pancasila. Ia meminta beberapa siswa dari jenjang kelas yang berbeda untuk tampil ke depan dan melafalkan kelima sila Pancasila di hadapan seluruh teman-temannya serta para guru.
Tantangan tersebut disambut dengan antusias oleh tiga orang siswa. Mereka adalah Zadid Ahmad Raihan Batubara dari kelas 1, Raffa Aditia dari kelas 4, dan Cahya Putra Permana dari kelas 6. Dengan suara lantang dan penuh percaya diri, ketiganya berhasil melafalkan Pancasila secara lengkap dan benar, yang kemudian disambut tepuk tangan meriah dari seluruh peserta upacara. Njn