Berita

Pengajian Rutin Kitab Kuning MAN 19 Jakarta Aktif Kembali

Jumat, 13 April 2018
blog

Illustrasi Foto (Kemenag RI DKI Jakarta)

Jakarta, (Humas Man 19 Jakarta) --- Pengajian rutin kitab kuning Jumat pagi ini di MAN 19 Jakarta diaktifkan kembali setelah terhenti sejenak karena pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) kelas 12 tahun pelajaran 2017-2018 yang berlangsung dari tanggal 9 s.d. 12 April 2018 berakhir. Pengajian hari ini dihadiri oleh seluruh siswa kelas X & XI, dewan guru dan karyawan serta para mahasiswi PPKT dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.  Pengajian ini dipimpin oleh H. Abdullah, guru MAN 19 Jakarta dengan membahas kitab “Al-‘Ushfuriyah” yang bertempat di lapangan MAN 19 Jakarta.

            “Al-Ushfuriyah” adalah kitab yang sangat popular di kalangan santri pondok pesantren, berisi tentang nasihat-nasihat yang ringan. Kitab ini merupakan karya dari Muhammad bin Abu Bakar Al-‘Ushfury yang berisi 40 hadist nabi yang patut dijadikan tuntunan bagi kita semua. Untuk menguatkan pemahaman terhadap hadist yang disampaikan, setiap hadist selalu disertai hikayat atau cerita yang bersumber dari hadist itu sendiri atau atsar (perkataan para sahabat).

            “Pengajian ini sangat bermanfaat bagi saya karena ilmu agama saya bertambah. Apalagi kalau sudah di rumah kan tidak sempat untuk menghadiri pengajian semacam ini karena kesibukan mengurus anak – anak  dan pekerjaan rumah,” Jelas Rasunah, salah seorang guru Man 19 Jakarta dengan 2 anak yang masih kecil-kecil.

Tri Suciati, guru kimia MAN 19 Jakarta menambahkan:” Pengajian kitab kuning ini bagus karena topik pembahasannya berlanjut alur ceritanya dari awal hingga akhir” Asal bisa sebaiknya ada target materi yang dibahas,” Saran Tri Suciati.

            Materi pembahasan hari ini yaitu materi pada Bab 18 yaitu tentang manusia yang imannya paling mengagumkan. Diceritakan dalam sebuah hadist riwayat Muslim RA, bahwa manusia yang paling mengagumkan imannya adalah golongan yang datang sesudah wafat nabi Muhammad SAW dan beriman kepadanya sedang mereka tidak melihat atau bertemu dengan nabi Muhammad SAW tetapi mereka beriman dan mencintainya melebihi anak dan orang tua mereka.(zain

 

 

  • Tags:  

Terkait