Berita

Nilai-nilai The 7 Habits Hidup di Madrasah: Abdullah Faqih Beri Motivasi di JMC 2025

Sabtu, 11 Oktober 2025
blog

Jakarta (Humas Kanwil Kemenag DKI Jakarta) — Kepala Biro Organisasi dan Sumber Daya Manusia Kemendikdasmen, Abdullah Faqih, hadir memberikan sambutan dan motivasi dalam ajang Jakarta Madrasah Competition (JMC) 2025 yang digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Sabtu (11/10/2025).

 

Dalam kesempatan tersebut, Prof. Abdullah mengajak para peserta untuk tidak hanya berkompetisi meraih juara, tetapi juga menanamkan tujuh kebiasaan efektif (7 Habits) sebagaimana diajarkan oleh Stephen R. Covey dalam bukunya The 7 Habits of Highly Effective People.

 

Menurutnya, nilai-nilai tersebut sangat sejalan dengan karakter Islami dan semangat madrasah.

 

“Siswa madrasah harus menjadi pribadi yang efektif, bukan hanya pintar. Efektif berarti tahu apa yang penting, memiliki arah, disiplin, mau mendengar, dan mampu bekerja sama dalam kebaikan,” ujarnya di hadapan para peserta lomba.

 

Abdullah menjelaskan bahwa tujuh kebiasaan efektif tersebut dapat menjadi pedoman bagi siswa madrasah dalam belajar, berorganisasi, maupun berinteraksi di lingkungan sekolah dan masyarakat.

 

Abdullah menilai menyampaikan bahwa kebiasaan pertama, Be Proactive (Bersikap Proaktif), mengajarkan siswa madrasah untuk bertanggung jawab atas setiap pilihan yang diambil. Mereka diajak tidak mudah menyalahkan keadaan, tetapi justru berani mengambil inisiatif untuk berbuat baik dan memberikan dampak positif di lingkungannya.

 

Selanjutnya, kebiasaan kedua, Begin with the End in Mind (Mulailah dengan Tujuan Akhir), mengingatkan bahwa setiap langkah belajar harus memiliki arah yang jelas. Siswa madrasah tidak hanya berjuang untuk meraih gelar juara, tetapi juga untuk menjadi pribadi yang bermanfaat bagi umat dan bangsa. Kebiasaan ketiga, Put First Things First (Dahulukan yang Utama), menekankan pentingnya kedisiplinan dalam mengatur waktu belajar, ibadah, dan kegiatan. Ilmu dan akhlak harus menjadi prioritas utama dalam setiap aktivitas.

 

Kemudian, kebiasaan keempat, Think Win-Win (Berpikir Menang-Menang), mengajarkan siswa untuk memiliki semangat kompetitif yang sehat. Dalam lomba maupun kehidupan sehari-hari, mereka didorong untuk bersaing secara jujur dan saling menghargai, bukan menjatuhkan satu sama lain. Kebiasaan kelima, Seek First to Understand, Then to Be Understood (Berusaha Mengerti Dulu, Baru Dimengerti), melatih siswa agar terbiasa mendengarkan dengan empati baik kepada guru, teman, maupun orang tua sebagai wujud dari akhlak mulia yang menjadi ciri khas madrasah.

 

Lebih lanjut, kebiasaan keenam, Synergize (Bersinergi), menumbuhkan kesadaran akan pentingnya kerja sama dan menghargai perbedaan. Di lingkungan madrasah, sinergi berarti tolong-menolong dalam kebaikan, saling mendukung untuk meraih prestasi, dan bekerja bersama dalam semangat persaudaraan. Terakhir, kebiasaan ketujuh, Sharpen the Saw (Asah Gergaji), mengajak siswa untuk terus mengasah diri agar menjadi pribadi yang seimbang dan tangguh. Hal ini dapat dilakukan dengan memperkuat semangat belajar, menjaga kesehatan, memperdalam ibadah, serta meningkatkan kualitas spiritualitas.

 

“Kalau tujuh kebiasaan ini diterapkan, insyaallah siswa madrasah akan tumbuh menjadi generasi efektif — cerdas, berakhlak, dan mampu memberi manfaat bagi masyarakat,” tutur Prof. Abdullah.

 

Ia juga menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya Jakarta Madrasah Competition 2025 yang menjadi wadah positif bagi siswa untuk menunjukkan bakat dan kemampuan terbaik mereka.

 

Menurutnya, ajang ini bukan hanya kompetisi, tetapi juga proses pembentukan karakter unggul yang selaras dengan nilai-nilai The 7 Habits dan semangat Islam.

 

“Madrasah adalah tempat terbaik untuk menumbuhkan generasi yang bukan hanya pandai berpikir, tapi juga kuat dalam nilai dan karakter,” tambahnya.

 

Jakarta Madrasah Competition 2025 menghadirkan berbagai lomba akademik, seni, dan olahraga yang diikuti siswa madrasah dari seluruh wilayah DKI Jakarta. Ajang ini menjadi bukti bahwa madrasah terus melahirkan generasi pembelajar yang unggul, efektif, dan berkarakter mulia.

  • Tags:  

Terkait

Menu Aksesibilitas

Mode Suara

Ukuran Teks

Monokrom

Tandai Tautan

Tebalkan Huruf

Perbesar Kursor