Jakarta (Humas Kemenag DKI) --- Staf Khusus Gubernur DKI Jakarta bidang Keagamaan dan Keumatan, Nong Darol Mahmada, mengungkapkan bahwa Gubernur Pramono Anung menempatkan isu keagamaan dan keumatan sebagai prioritas utama dalam kepemimpinannya. Hal ini terlihat dari dibentuknya posisi staf khusus khusus untuk bidang tersebut, yang tidak ada di periode sebelumnya.
"Pada periode sebelumnya secara spesifik ini tidak ada, tidak disebutkan. Tetapi di era Gubernur Pramono ini ada. Ketika di awal-awal beliau menjabat dan baru dilantik sebagai Gubernur, yang disampaikan ke media justru terkait bidang keumatan dan keagamaan," ujar Nong dalam rapat koordinasi kerukunan umat beragama di Kanwil Kemenag DKI Jakarta, Kamis (09/10).
Nong menyampaikan bahwa menurut Gubernur Pramono, keagamaan dan keumatan sangat penting di Jakarta karena kesuksesan pembangunan akan sia-sia jika fondasi keumatan tidak harmoni. "Pak Gubernur bilang bahwa buat beliau keagamaan dan keumatan ini sangat-sangat penting di Jakarta. Mau sebagaimana pun suksesnya pembangunan di Jakarta, tetapi kalau fondasi keumatannya tidak harmoni, tidak ada sinergi dan kolaborasi, itu sebenarnya artinya sia-sia," tegasnya.
Nong juga menceritakan konsistensi Gubernur Pramono dalam menghadiri berbagai kegiatan keagamaan dan selalu mengajaknya mendampingi meskipun sebagai perempuan ia tidak bisa masuk ke ruang utama. "Acara Jumat keliling, acara di tempat Habib, Gubernur selalu bilang 'tidak apa-apa kamu ikut saja'. Saya sempat protes karena sebagai perempuan tidak bisa masuk, tapi beliau tetap minta saya ikut. Akhirnya saya menunggu di rumah Kiai atau Habibnya," ungkapnya.
Menurutnya, sikap Gubernur Pramono tersebut secara implisit menyampaikan pesan bahwa menjaga keharmonisan dan keamanan adalah tugas lintas agama, lintas gender, dan lintas kelompok. "Ada sesuatu yang ingin disampaikan secara implisit oleh Pak Gubernur, bahwa ini memang tugas semuanya, lintas agama, lintas gender, lintas kelompok, untuk merawat keharmonisan dan keamanan Jakarta," paparnya.
Terkait pendirian rumah ibadah, Nong menyebutkan Gubernur Pramono memiliki perhatian khusus tidak hanya untuk gereja yang sering viral, tetapi semua agama termasuk Islam. Ia mengusulkan inventarisasi rumah ibadah untuk mengurus IMB dengan merujuk kasus pesantren di Sidoarjo sebagai pelajaran. "Salah satu PR adalah menginventarisir rumah ibadah, masjid, mushola untuk diurus IMB-nya. Supaya tidak ada pernyataan 'mentang-mentang mayoritas bisa sewenang-wenang membangun'. Untuk Jakarta semoga tidak ada gumaman seperti ini," pungkasnya.