Jakarta (Humas MIN 21 Jakarta) – Pada malam 27 Rajab, Nabi Muhammad SAW diperjalankan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa hingga ke Sidratil Muntaha. Peristiwa ini disebut dengan Isra dan Mi’raj.

“Isra Mikraj bukan peristiwa sejarah semata, melainkan sumber inspirasi yang memuat pesan mendalam untuk senantiasa berbuat baik dengan mengajarkan nilai-nilai moral seperti kejujuran, keadilan, empati, dan juga menjadi momentum untuk memperkuat keimanan dan meningkatkan pengetahuan agama,” ujar Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Timur Zulkarnain dalam kegiatan Isra Mikraj Madrasah Ibtidaiyah Negeri 21 Jakarta, Kamis (23/1/2025).

Menurut Zulkarnain, peserta didik dapat menjalankan amar ma'ruf nahi munkar dengan cara berbuat baik dan mengajak teman untuk melakukan hal-hal baik dan mencegah hal-hal yang buruk. 

Zulkarnain juga mengatakan Isra dan Mikraj merupakan perjalanan spiritual untuk menguatkan spirit dan mental Rasulullah Muhammad SAW dengan ditunjukkannya tanda-tanda kebesaran dan kekuasaan Allah SWT. “Peristiwa Isra Miraj mengajarkan umat Islam untuk berbuat baik, mencegah perbuatan keji dan munkar, serta memperkuat keimanan,” tuturnya.

“Dari peristiwa Isra Mikraj ini, umat Islam diharapkan dapat mengambil pelajaran (ibrah) untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari,” sambungnya.  

Hal ini sejalan dengan tema kegiatan, yaitu "Cahaya Islam Menuntun Jiwa Menuju Taqwa Membentuk Generasi Rabbani yang Berkarakter Kuat dan Berprestasi Hebat”.

Ecep Hasanudin selaku Kepala MIN 21 Jakarta dalam sambutannya mengatakan tema ini dipilih karena mental dan spiritual keislaman peserta didik adalah sikap spiritual yang selaras dengan ajaran agama Islam, “Tentunya, mental spiritual yang baik dapat membantu peserta didik untuk memiliki kepribadian yang sehat dan akhlak yang terpuji,” tutur Ecep.