Jakarta (Humas MIN 9 Jakarta Selatan) — MIN 9 Jakarta Selatan menggelar workshop bertema Deep Learning dan Kurikulum Berbasis Cinta pada Rabu, (9/7/2025), di aula madrasah. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh guru sebagai bagian dari upaya penguatan transformasi pendidikan yang lebih humanis, bermakna, dan menggembirakan.
Workshop dibuka secara resmi oleh Kepala MIN 9 Jakarta Selatan, Nony Priany. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya peran guru sebagai pelayan pendidikan yang memuliakan peserta didik.
“Inti dari tugas kita sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah melayani, sehingga dalam pembelajaran kita harus memuliakan anak-anak. Hadirkan pembelajaran yang berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan. Anak-anak berhak mendapatkan pendidikan terbaik, dan kita sebagai guru harus hadir penuh untuk mereka,” ujar Nony.
Kegiatan ini menghadirkan Pengawas KKMI Jakarta Selatan, Tri Asihati Hapsari, sebagai narasumber utama. Ia menyampaikan bahwa pembelajaran yang humanis harus menjadi fondasi dalam proses pendidikan.
“Guru bukan hanya menyampaikan materi, tetapi juga membangun karakter dan kepercayaan diri anak. Pendidikan yang humanis mencakup olah rasa, olah pikir, olah hati, dan olah jiwa. Ini adalah investasi jangka panjang bagi masa depan anak-anak kita,” jelas Tri Asihati.
Salah satu peserta, Erna, mengungkapkan bahwa kegiatan ini sangat memberikan inspirasi bagi guru.
“Workshop ini membuka wawasan kami sebagai guru. Saya lebih termotivasi untuk menghadirkan pembelajaran yang tidak hanya fokus pada konten, tetapi juga memperhatikan kenyamanan dan kebutuhan emosional anak,” ujar Erna.
Melalui kegiatan ini, MIN 9 Jakarta Selatan berharap para guru dapat terus berinovasi dalam menciptakan suasana belajar yang aman, nyaman, dan bermakna, guna membentuk generasi yang cerdas secara akademik serta tangguh secara mental dan sosial.