Jakarta (Humas MIN 21 Jakarta) Sebanyak 595 peserta didik MIN 21 Jakarta Timur mengikuti upacara bendera memperingati Hari Kebangkitan Nasional ke-117. Upacara mengusung tema “Bangkit Bersama Wujudkan Indonesia Kuat”. Petugas upacara merupakan peserta didik kelas enam dan pembina upacara, kepala MIN 21 Jakarta Timur Ecep Hasanudin. Upacara dilaksanakan di lapangan madrasah pada Selasa, (20/5/2025).
Ecep Hasanudin sebagai pembinan upacara menyampaikan “Kebangkitan Nasional yang dipelopori oleh Budi Utomo pada tahun 1908 sebagai titik awal pergerakan nasional Indonesia untuk meraih kemerdekaan. Tugas Peserta didik sebagai penerus Budi Utomo adalah meneruskan perjuangan Budi Utomo dengan bangkit dan semangat meraih cita-cita,” Ucap Ecep.
“Hari Kebangkitan Nasional menjadi momentum semangat meraih cita-cita, lanjutkan pendidikan setinggi-tingginya. Mari wujudkan cita-cita bersama sehingga keluarga MIN 21 Jakarta Timur meraih prestasi. Bangkit dari perbuatan yang tidak baik menjadi lebih baik. Ketika datang ke madrasah terlambat menjadi tidak terlambat. Bangkit dari bangun kesiangan, bangkit menjadi lebih disiplin. Bangkit dari membuang sampah sembarangan. Buang sampah pada tempatnya.” Lanjut Ecep dalam sambutannya.
Ecep Hasanudin memberikan apresiasi kepada petugas upacara yang telah melaksanakan tugasnya dengan baik. “Upacara Harkitnas hari ini merupakan upacara terakhir yang ikuti oleh peserta didik kelas enam, karena tanggal 2 Juni 2025 pengumuman kelulusan. Peserta didik kelas enam akan melanjutkan kejenjang selanjutnya untuk mewujudkan cita-cita.” Ujar Ecep dalam sambutannya.
Mendengar sambutan yang diucapkan kepala madrasah, Muhammad Fadil Hasby salah satu peserta didik kelas 6B ini termotivasi semangat belajar untuk meraih cita-cita menjadi pengusaha properti rumah.
Selanjutnya Arifah Maulidiyah peserta didik kelas 6B yang memiliki cita-cita menjadi pramugari kereta api termotivasi dengan sambutan kepala madrasah “Momentum Harkitnas ini membangkitan semangat belajar lebih baik agar dapat mewujudkan cita-cita.”
Beda dengan kedua temannya, Ghita Sahilla Ramdhani peserta didik kelas 6A. Ghita menjadikan Harkitnas ini untuk bangkit merubah sikap yang dulu tidak baik menjadi baik, sering terlambat dan kurang disipilin menjadi rajin dan tidak terlambat lagi. Ghita juga termotivasi rajin belajar nanti ketika masuk pesantren. Ghita melanjutkan ke pesantren Khas Kempek di Cirebon. Ghita ingin mewujudkan cita-citanya menjadi dokter.