Berita

Kakankemenag Kota Jakarta Utara Dukung Peningkatan Kualitas Lembaga TKQ/TPQ

blog

Jakarta (Humas Kankemenag Jakarta Utara) – Pengurus Kelompok Kerja (Pokja) Taman Kanak-Kanak Al-Qur’an (TKQ) dan Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) Kecamatan Koja melakukan kunjungan ke Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakankemenag) Kota Jakarta Utara, Mawardi Abdul Gani, pada Rabu (4/6/2025). Kunjungan yang berlangsung di ruang kerja Kakankemenag tersebut membahas pengembangan dan peningkatan kualitas pendidikan Al-Qur’an di wilayah Jakarta Utara.

 

Dalam pertemuan tersebut, Ketua Pokja TKQ/TPQ Jakarta Utara, Agus Supriyadi, melaporkan kegiatan terbaru yang telah dilaksanakan, termasuk Wisuda Akbar di Pasar Seni Ancol. Ia juga menyampaikan sejumlah program yang akan digelar, seperti Manasik Haji, Gebyar Santri, Pelatihan dan Pembinaan Guru TPQ, serta Monitoring dan Evaluasi (Monev) lembaga.

 

“Alhamdulillah kami bisa sowan kepada Kakankemenag sebagai orangtua dari TKQ/TPQ, mendengarkan arahan dan masukan beliau untuk meningkatkan mutu dan kualitas lembaga ini,” ujar Agus.

 

Agus menjelaskan bahwa program-program tersebut merupakan agenda rutin yang bertujuan memastikan keaktifan lembaga dan meningkatkan partisipasi dalam kegiatan keislaman. Menurutnya, monitoring penting dilakukan untuk menjaga keadilan dalam distribusi bantuan pemerintah seperti dana hibah dan Bantuan Operasional Pendidikan (BOP).

 

“Jangan sampai dana hibah dan BOP diterima, tetapi lembaganya tidak berkontribusi dalam kegiatan,” tegas Agus.

 

Menanggapi hal tersebut, Kakankemenag Mawardi Abdul Gani mengapresiasi langkah Pokja dalam melakukan monitoring untuk memastikan eksistensi lembaga. Ia menekankan pentingnya akurasi data guna mencegah penyalahgunaan dana oleh lembaga fiktif atau yang sudah tidak aktif.

 

“Kami akan mendorong Seksi PD. Pontren untuk terus melakukan verifikasi data ke lapangan secara intensif,” ujar Mawardi.

 

Ia juga menyoroti tantangan besar dalam penyelenggaraan Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, khususnya dalam hal penyajian data yang akurat. Salah satu penyebab lemahnya akurasi data, menurutnya, adalah ketidakdisiplinan lembaga dalam mengisi data emis (Education Management Information System).

 

“Kelemahan kita ada pada akurasi data karena ketidakdisiplinan lembaga dalam pengisian emis, yang padahal menjadi kewajiban bagi setiap TKQ/TPQ,” tambahnya.

 

Mawardi berharap, meskipun jumlah lembaga pendidikan Al-Qur’an terus bertambah di Jakarta Utara, kompetisi antar lembaga dapat mendorong peningkatan mutu dan bukan memicu kecemburuan.

 

“Adanya duplikasi data lembaga juga harus dicek dengan benar agar tidak terjadi ketimpangan dalam alokasi dana hibah,” pungkasnya.

  • Tags:  

Terkait

Menu Aksesibilitas

Mode Suara

Ukuran Teks

Monokrom

Tandai Tautan

Tebalkan Huruf

Perbesar Kursor