Jakarta (Humas MTsN 6 Jakarta) — Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi (Pusbangkom) SDM Pendidikan dan Keagamaan Kementerian Agama RI, Mastuki, secara resmi membuka Pelatihan Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) di MTsN 6 Jakarta, Senin (20/10/2025).
Kurikulum Berbasis Cinta merupakan pendekatan pendidikan baru yang digagas Kementerian Agama melalui Pusbangkom SDM Pendidikan dan Keagamaan. Kurikulum ini menekankan penanaman nilai-nilai cinta, empati, dan kasih sayang sebagai fondasi utama dalam proses pembelajaran di madrasah.
Dalam sambutannya, Mastuki menjelaskan bahwa KBC akan dikembangkan dan diterapkan di berbagai madrasah di Indonesia, dengan MTsN 6 Jakarta sebagai salah satu madrasah percontohan (piloting project).
Ia juga menyampaikan pesan Menteri Agama RI agar semangat cinta menjadi ruh yang hidup dalam diri para pendidik, tenaga kependidikan hingga orang tua. “Spirit cinta harus hadir di hati para pendidik dan seluruh insan pendidikan agar pembelajaran tidak hanya berorientasi pada intelektualitas, tetapi juga spiritualitas dan kasih sayang,” ujarnya.
Pelatihan bertema “Kurikulum Berbasis Cinta: Mengubah Mindset, Mengubah Dunia” ini menjadi langkah awal perubahan paradigma pendidikan di MTsN 6 Jakarta. Melalui kegiatan ini, Pusbangkom berupaya menyalakan “lentera-lentera cinta” bagi para guru melalui pelatihan yang sarat nilai spiritualitas dan kepedulian.
Mastuki menambahkan, penerapan KBC merupakan bagian dari proses “spiritualization of subject”, yaitu spiritualisasi terhadap seluruh aspek pembelajaran di madrasah dengan menekankan nilai kasih sayang dan welas asih. “Karena sifatnya universal, Kemenag menjadikan KBC sebagai konsep lintas agama yang dapat diterapkan di semua lembaga pendidikan,” jelasnya.
Ia menegaskan, keberhasilan implementasi KBC membutuhkan keterlibatan seluruh ekosistem madrasah, bukan hanya guru. “KBC harus menjadi budaya lembaga pendidikan dihidupkan oleh guru, tenaga kependidikan, hingga kepala madrasah—baik di dalam kelas maupun dalam kehidupan sehari-hari,” tegasnya.
Melalui pelatihan ini, Kementerian Agama berharap semangat cinta menjadi fondasi utama pendidikan madrasah, melahirkan peserta didik yang cerdas, berempati, dan berakhlak mulia. (Humas MTsN 6 Jakarta_SY)