Pulau Pari, Jakarta (Humas Kepulauan Seribu) -- Penyuluh Agama Islam Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kepulauan Seribu melaksanakan kegiatan Bimbingan Penyuluhan Agama Islam di Majelis Taklim Bahrul Ulum, Pulau Pari, pada Rabu (12/11/2025).
Kegiatan yang dihadiri oleh para jamaah majelis taklim ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap ajaran Islam serta memperkuat ukhuwah dan kepedulian sosial di lingkungan masyarakat Kepulauan Seribu.
Hadir sebagai pemberi tausiah, Penyuluh Agama Islam Kemenag Kepulauan Seribu, Muhammad Irvan Dady, yang dalam penyampaiannya menekankan pentingnya menebar kebaikan dan mempererat silaturahmi antar sesama, “Hadis ini mengajarkan bahwa kebahagiaan dan keselamatan bukan hanya diraih melalui ibadah ritual, tetapi juga melalui kepedulian sosial dan kasih sayang kepada sesama,” ungkap Irvan, seraya mengutip hadis Rasulullah SAW: “Wahai sekalian manusia, sebarkanlah salam, berikanlah makan, sambunglah silaturahim, dan shalatlah di waktu malam ketika orang-orang tertidur, niscaya kalian akan masuk surga dengan sejahtera.” (HR. Tirmidzi)
Irvan menjelaskan secara tidak langsung bahwa melalui kegiatan penyuluhan agama seperti ini, masyarakat diharapkan semakin memahami bahwa Islam mengajarkan keseimbangan antara ibadah spiritual dan tanggung jawab sosial, sehingga kehidupan menjadi lebih harmonis dan penuh keberkahan.
Sementara itu, Penyuluh Agama Islam lainnya, Muhammad Fikri Adrian, membawakan tausiah bertema Ibadah Mahdhah dan Ghairu Mahdhah. Ia menjelaskan bahwa ibadah mahdhah adalah ibadah yang tata caranya diatur langsung oleh syariat Islam, seperti salat, puasa, zakat, dan haji, “Tujuan utama penciptaan manusia adalah untuk beribadah kepada Allah. Namun ibadah mahdhah bukan sekadar ritual lahiriah, melainkan juga keikhlasan dan kekhusyukan hati,” ujar Fikri, sambil mengutip firman Allah SWT dalam QS. Adz-Dzariyat [51]: 56, “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.”
Ia juga mengingatkan pentingnya memperbaiki niat dan menghadirkan hati dalam setiap ibadah, sebagaimana sabda Rasulullah SAW: “Sesungguhnya Allah tidak melihat rupa dan harta kalian, tetapi Dia melihat hati dan amal kalian.” (HR. Muslim)
Lebih lanjut, Fikri menjelaskan tentang ibadah ghairu mahdhah, yakni segala amal kebaikan yang diniatkan karena Allah meski bukan ritual khusus, “Seperti bekerja dengan jujur, menolong sesama, menjaga lingkungan, menghormati orang tua, menyayangi tetangga, bahkan tersenyum pun termasuk sedekah,” katanya.
Ia menambahkan kutipan sabda Nabi Muhammad SAW: “Setiap kebaikan adalah sedekah.” (HR. Muslim) dan “Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya.” (HR. Tirmidzi)
“Ini menunjukkan bahwa ibadah sosial dan moral adalah cerminan nyata dari kualitas iman. Tanpa akhlak, ibadah ritual kehilangan ruhnya,” pungkas Fikri.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Dewan Pengajar Majelis Taklim Bahrul Ulum, Muhammad Ainul Yakin, serta Ketua Majelis Taklim, Jubaedah, beserta para jamaah yang antusias mengikuti kegiatan hingga akhir.
Melalui kegiatan ini, Kementerian Agama Kabupaten Kepulauan Seribu terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat pemahaman keagamaan dan moral masyarakat, serta menumbuhkan semangat kebersamaan dan kepedulian sosial di tengah masyarakat kepulauan.