Berita
Berita

Pesan Pahlawan Bergema di Langit Kepulauan Seribu

Senin, 10 November 2025
Dibaca 206 kali
blog

Pesan Pahlawan Bergema di Langit Kepulauan Seribu. Senin, (10/11/2025).

Jakarta (Humas MIN 17 Kepulauan Seribu) – Semangat kepahlawanan menghangatkan udara pagi di halaman MIN 17 Kepulauan Seribu, Senin (10/11/2025), saat sekolah tersebut menggelar Upacara Peringatan Hari Pahlawan Nasional. Di bawah langit biru, ratusan siswa berdiri tegak dengan wajah khidmat, menyimak tiap detik jalannya upacara yang sarat makna perjuangan.

 

Upacara dimulai dengan tertib sesuai pedoman dari Kementerian Sosial, dengan tema “Pahlawanku Teladanku: Terus Bergerak, Melanjutkan Perjuangan.” Setelah pembacaan Pancasila dan Pembukaan UUD 1945, acara dilanjutkan dengan pembacaan pesan-pesan Pahlawan Nasional yang dibawakan oleh Wardhatul Fakhriyah, guru kelas 3 MIN 17 Kepulauan Seribu. Momen ini menjadi inti refleksi bagi seluruh peserta, mengingatkan bahwa semangat para pahlawan adalah sumber keteladanan yang tak lekang oleh waktu.

 

Wardhatul membuka dengan pesan Laksamana Malahayati yang berbunyi, “Laut bukan penghalang, tapi jalan menuju kehormatan.” Suaranya yang tegas dan penuh makna mengajak generasi muda untuk berani menghadapi tantangan demi kehormatan bangsa. Ia kemudian melanjutkan dengan pesan H.O.S. Tjokroaminoto, “Seorang pemimpin sejati tidak hanya memerintah, tetapi menuntun,” mengingatkan bahwa kepemimpinan sejati adalah soal keteladanan, bukan kekuasaan.

 

Pesan Ki Bagus Hadikusumo pun menggema: “Kemerdekaan adalah amanah Tuhan yang harus dijaga dengan iman dan ilmu.” Sementara pesan Abdul Muis menegaskan, “Perlawanan yang tidak lahir dari pikiran merdeka hanyalah letupan emosi, bukan perjuangan.” Wardhatul menutup dengan pesan penuh keteguhan dari Ratu Kalinyamat, “Aku rela mati demi harga diri dan tanah airku, sebab kehormatan tidak bisa dibeli.”

 

Usai pembacaan pesan-pesan pahlawan, Bahtiaroni, Kepala MIN 17 Kepulauan Seribu, selaku Pembina Upacara, membacakan sambutan Menteri Sosial Republik Indonesia. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya meneladani nilai perjuangan pahlawan melalui semangat belajar, tanggung jawab, dan kejujuran dalam kehidupan sehari-hari. “Menjadi pahlawan masa kini berarti terus bergerak, berkarya, dan menjaga kehormatan diri serta bangsa,” ujar Bahtiaroni.

 

Upacara yang berlangsung khidmat itu ditutup dengan doa bersama dan penghormatan terakhir kepada Pembina Upacara. Suasana hening menyelimuti lapangan sekolah, menyisakan rasa haru dan kebanggaan di hati para peserta.

 

Bagi warga MIN 17 Kepulauan Seribu, Hari Pahlawan tahun ini bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan momentum untuk menyalakan kembali semangat juang dalam diri masing-masing. Pesan-pesan pahlawan yang dibacakan menjadi pengingat abadi bahwa perjuangan belum usai hanya berganti bentuk, dari medan perang menjadi medan pengabdian. (j) 

 

  • Tags:  

Terkait

Menu Aksesibilitas

Mode Suara

Ukuran Teks

Monokrom

Tandai Tautan

Tebalkan Huruf

Perbesar Kursor