Jakarta, (Humas Kemenag Jakarta Selatan) -- Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Forum Komunikasi Pendidikan Alquran (FKPQ) Kota Jakarta Selatan melaksanakan Sosialisasi Sensus Verifikasi dan Validasi Lembaga Pendidikan Alquran Tahun 2025 di Aula Lantai 3 Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Selatan, Jumat (27/02/2025).
Nurjamal, Ketua pelaksana sosial ini melaporkan bahwa FKPQ Jakarta Selatan menaungi 64 kelurahan yang terdiri dari 945 lembaga pendidikan Alquran. Namun, kuota yang tersedia saat ini hanya untuk 844 lembaga. “Oleh karena itu, kami mengimbau kepada seluruh lembaga pendidikan Alquran untuk segera melakukan verifikasi data di sistem EMIS,” ujar Nurjamal.
Saeful Anam, PLT Kepala seksi PD Pondok Pesantren Kementerian Agama Kota Jakarta Selatan dalam sambutannya menekankan bahwa koordinasi dan kolaborasi yang cepat sangat diperlukan dalam upaya verifikasi data ini. “ Jakarta Selatan dalam hal koordinasi dan kolaborasi selalu cepat. Jika ada yang lambat, ditinggalkan saja karena akan mengganggu yang lain mari bantu Kanwil untuk memastikan data yang masuk akurat,” kata Saeful Anam.
PLT Kasi PD Pontren juga mengatakan bahwa peran guru Alquran sangat besar selain pedoman hidup, juga demi terwujudnya Indonesia Emas“Kedepan semoga Forum ini tidak hanya membahas kesejahteraan, tetapi juga untuk keilmuan bagi para guru-guru Alquran,” tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, Kabid PAKIS (Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam) Kementerian Agama Kanwil DKI Jakarta, Bodhi Atarva T, juga menyampaikan sambutan menyampaikan pentingnya pembaruan data di EMIS (Education Management Information System). Ia menegaskan bahwa untuk bisa mengajukan bantuan, lembaga pendidikan Alquran harus memastikan data mereka diperbarui secara berkala. “Jika tidak melakukan pembaruan data di EMIS, lembaga tersebut tidak berhak mendapatkan bantuan apa pun. Ini adalah kebijakan yang sudah disepakati oleh pusat,” jelas Bodhi Atarva.
Bodhi Atarva juga menyatakan bahwa data yang akurat sangat penting untuk menjaga pertanggungjawaban anggaran dan meningkatkan mutu lembaga pendidikan Alquran. “Kami harap data di EMIS segera diisi dan divalidasi. Dengan begitu, kita bisa saling mempertanggungjawabkan anggaran dan meningkatkan mutu LPKQ di Jakarta Selatan,” ungkap Bodhi.
Acara kemudian dilanjutkan dengan paparan sosialisasi yang diberikan oleh M. Edi Laksono. Ia menekankan pentingnya fokus pada data yang akurat agar tidak ada asumsi yang keliru. “Kita diberi amanah yang besar. Agar yang benar-benar berhak yang menerima, lembaga pendidikan Alquran yang tidak mengupdate data di EMIS tidak berhak menerima layanan apa pun,” tegas M. Edi Laksono. Dengan adanya pembaruan data yang cepat dan akurat, diharapkan seluruh lembaga pendidikan Alquran di Jakarta Selatan dapat memanfaatkan bantuan dan layanan yang disediakan secara maksimal.
Acara ini bertujuan untuk memperbaharui data lembaga pendidikan Alquran yang terdaftar di wilayah tersebut, dengan harapan meningkatkan akurasi data untuk pengajuan bantuan dan pengelolaan anggaran.