Pulau Tidung, Jakarta (Humas Kepulauan Seribu) -- Pimpinan Pondok Pesantren NU Ar Rahmah, Mawardi, menyampaikan sambutan dalam kegiatan Pembinaan Karakter Santri dan Bakti Sosial yang digelar di Aula Pondok Pesantren Nahdlatul Ulama Ar Rahmah, Pulau Tidung, Selasa (30/09/2025).
Kegiatan yang digagas oleh Bidang Sosial dan Pemberdayaan Umat Badan Pengelola Masjid Istiqlal ini dihadiri Menteri Agama RI, Bupati Kepulauan Seribu, jajaran Kemenag, serta ratusan santri dan masyarakat Pulau Tidung.
Dalam sambutannya, Mawardi yang juga menjabat sebagai Kepala Kantor Kemenag Kota Jakarta Utara, mengisahkan perjalanan berdirinya pesantren. Ia menuturkan bahwa pesantren yang didirikan oleh Yayasan Pengembangan Kesejahteraan Umat sejak tahun 2004 itu kini telah berusia 21 tahun.
“Pesantren ini hadir sebagai jawaban atas tingginya minat masyarakat Kepulauan Seribu untuk menyekolahkan anak-anak mereka ke lembaga pendidikan agama. Namun saat itu banyak orang tua yang terkendala biaya. Karena itulah, sejak awal berdiri kami berkomitmen menjadikan pesantren ini sebagai lembaga pendidikan gratis untuk umat,” jelas Mawardi.
Ia menegaskan, seluruh biaya pendidikan ditanggung oleh pesantren. “Sejak awal hingga sekarang, semua biaya pendidikan kami gratiskan, mulai dari pendaftaran, seragam, hingga kebutuhan makan sehari-hari. Bahkan kami juga menyediakan asrama bagi santri yang berasal dari luar pulau, termasuk dari Lampung, Jakarta, dan Banten,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Mawardi menyampaikan bahwa saat ini tercatat ada 162 santri yang dibimbing oleh 21 guru. Para santri tidak hanya diajarkan kitab-kitab klasik, seperti Tafsir Jalalain, Tasrifiyah, Jurumiyah, Matan Bina, hingga Mufassal Jiddan, tetapi juga dibekali keterampilan umum. “Selain kitab kuning, kami juga membekali santri dengan keterampilan Bahasa Inggris dan pengetahuan umum, agar mereka siap menghadapi tantangan zaman,” ujarnya.
Ia bersyukur, beberapa alumni pesantren telah berhasil melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi, bahkan hingga luar negeri. “Alhamdulillah, ada alumni kami yang berhasil melanjutkan studi melalui program beasiswa Kesehatan Masyarakat di Jerman. Ini bukti bahwa anak-anak pesantren juga bisa berprestasi di level internasional,” kata Mawardi.
Di akhir sambutan, Mawardi menyampaikan apresiasi atas dukungan pemerintah dan masyarakat. “Kami berterima kasih kepada Bapak Menteri Agama, Bapak Bupati Kepulauan Seribu, serta semua pihak yang telah mendukung. Semoga semangat dan doa ini menjadi motivasi bagi kami untuk tetap konsisten memberikan pendidikan gratis bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu,” tuturnya.
“Upaya kecil ini semoga bisa menjadi investasi pendidikan bagi warga Kepulauan Seribu, agar anak-anak kami tumbuh menjadi generasi yang saleh dan salehah,” pungkasnya.