Jakarta,(Humas MAN 22 Jakarta) -- Sebanyak enam siswa MAN 22 Jakarta mengikuti pembukaan seleksi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) tingkat Madrasah Aliyah se-DKI Jakarta. Acara ini digelar pada Sabtu, (17/05/2025), di halaman Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta. Seleksi ini merupakan bagian dari upaya Kementerian Agama untuk menjaring siswa-siswi terbaik yang memiliki semangat nasionalisme, kedisiplinan, serta jiwa kepemimpinan.
Acara pembukaan dipimpin oleh A. Hery Fathurochman selaku Ketua Tim Kerja Kesiswaan, yang juga menjabat sebagai Pelaksana Harian (Plh) Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag DKI Jakarta. Dalam sambutannya, beliau menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar ajang seleksi fisik, tetapi juga sebagai bentuk pembinaan karakter bagi generasi muda madrasah yang akan menjadi pemimpin masa depan.
Kegiatan seleksi ini diikuti oleh 415 siswa, terdiri dari 351 siswa dari Madrasah Aliyah Negeri dan 64 siswa dari Madrasah Aliyah Swasta. Dari jumlah tersebut, hanya 210 orang yang akan diterima sebagai anggota paskibraka, dengan rincian 60 orang untuk tingkat Provinsi DKI Jakarta, dan 150 orang untuk tingkat kota/wilayah (masing-masing dari lima kota administratif dengan kuota 30 siswa).
Muhammad Haidar Ramzi, salah satu peserta dari Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 22 Jakarta, mengaku bangga bisa terlibat dalam seleksi ini. “Bagi saya, ini bukan hanya seleksi biasa. Ini adalah ajang yang menguji semangat nasionalisme dan tanggung jawab sebagai generasi penerus bangsa,” ujar Haidar. Ia juga mengatakan bahwa dirinya sudah mempersiapkan diri secara fisik dan mental, termasuk menjaga pola makan, latihan baris-berbaris, serta latihan pernapasan dan postur tubuh.
Haidar menambahkan bahwa proses seleksi ini bukan hanya soal menang atau lolos, tetapi juga pengalaman belajar yang sangat berharga. “Kami bertemu dengan teman-teman dari berbagai madrasah, belajar tentang kerja tim, saling menyemangati, dan itu sangat menginspirasi,” katanya. Ia berharap bisa lolos hingga tahap akhir dan terpilih menjadi bagian dari Paskibraka tingkat provinsi.
Menurut Sanwani, pengalaman mengikuti seleksi ini akan berdampak positif jangka panjang bagi siswa. “Mereka belajar untuk disiplin, menghargai waktu, bekerja dalam tim, dan menghadapi tekanan. Nilai-nilai ini akan berguna tidak hanya di paskibra, tetapi juga dalam kehidupan mereka ke depan, baik di dunia akademik maupun sosial,” pungkasnya. (ar)