Jakarta (Humas MTsN 19 Jakarta Selatan) — Senin (6/10/2025), langit di atas MTsN 19 Jakarta Selatan tampak cerah. Namun di balik sinar mentari, suasana haru menyelimuti halaman madrasah. Tepat tiga tahun sudah sejak peristiwa duka yang merenggut tiga siswa terbaik mereka Adnan Effendi, Dendis Al Latif, dan Dicka Shafa Ghifari akibat musibah banjir dan runtuhnya tembok di lingkungan sekolah.
Untuk mengenang sekaligus mendoakan mereka, seluruh warga madrasah berkumpul di lapangan sejak pukul 06.30 WIB. Doa, lantunan Yasin, dan tahlil bersama menjadi ungkapan cinta dan rindu yang tak lekang oleh waktu.
“Musibah ini adalah luka bersama, tetapi juga menjadi pengikat kebersamaan dan kekuatan kita sebagai keluarga besar MTsN 19 Jakarta Selatan,” ujar Kepala Madrasah, Vera Kusmayanti, dengan suara bergetar menahan haru. Ia mengingatkan bahwa waktu boleh berlalu, namun kenangan dan pelajaran dari peristiwa itu akan selalu hidup di hati seluruh warga madrasah.
Acara berlangsung penuh khidmat. Suara ayat-ayat suci menggema, seakan membawa doa menuju langit. Beberapa siswa tampak meneteskan air mata, mengenang teman sebayanya yang telah pergi lebih dahulu. Para guru pun larut dalam suasana duka, mengenang wajah-wajah ceria yang dulu memenuhi ruang kelas.
Wakil Kepala Madrasah Bidang Kesiswaan, Ahmad Bukhori, yang juga memimpin kegiatan ini, menyampaikan bahwa tahlilan ini bukan sekadar ritual tahunan.
“Ini adalah cara kita menanamkan nilai empati, kepedulian, dan kebersamaan kepada seluruh siswa. Kita belajar untuk saling menjaga dan menghargai kehidupan,” ungkapnya.
Pesan senada disampaikan oleh Ghozali, Wakil Kepala Madrasah Bidang Sarana dan Prasarana. Ia menekankan pentingnya menjaga keselamatan dan keamanan di lingkungan sekolah sebagai bentuk tanggung jawab bersama.
“Keselamatan siswa adalah prioritas utama. Kita semua harus belajar dari peristiwa ini agar tidak terulang,” tuturnya penuh penekanan.
Menjelang akhir acara, seluruh warga madrasah berdiri, menundukkan kepala dalam hening doa. Angin pagi berhembus pelan, seolah membawa pesan damai bagi ketiga siswa yang kini telah tenang di sisi-Nya.
Tiga tahun telah berlalu, namun MTsN 19 Jakarta Selatan tak pernah melupakan mereka. Di setiap doa dan langkah, tersimpan tekad untuk terus menjaga semangat, kebersamaan, dan keselamatan di madrasah tercinta ini.