Jakarta (Humas MAN 6 Jakarta) — Siswa-siswi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 6 Jakarta kembali mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. Dalam ajang International Youth Science and Invention Fair (IYSIF) 2025 yang digelar oleh Indonesia Young Scientist Association (IYSA), dua tim dari MAN 6 Jakarta berhasil meraih prestasi gemilang dengan membawa pulang medali emas dan medali perak atas inovasi ilmiah yang mereka kembangkan.
Kompetisi yang berlangsung secara internasional ini mempertemukan pelajar dan peneliti muda dari berbagai negara untuk mempresentasikan karya ilmiah mereka yang inovatif, solutif, dan aplikatif dalam menjawab tantangan global. IYSIF 2025 diikuti oleh ratusan tim dari berbagai negara seperti Korea Selatan, Malaysia, Thailand, Vietnam, Turki, dan beberapa negara Eropa.
Tim Emas: Tempe Kacang Hijau Berbasis Bioteknologi
Tim pertama dari MAN 6 Jakarta yang meraih medali emas berasal dari kelas XI, yang terdiri dari enam siswa: Kayyisah Rafidah, Annisa Bi Salwa, Aina Shafa Nabihah, Muhammad Raditya Putra, Adimas Raihan Wibowo, dan Ahmad Arkaan Fadhilah. Mereka berhasil memukau dewan juri dengan karya ilmiah berjudul “Biotechnological Process of Mung Beans Tempeh Fermentation”.
Karya ini mengeksplorasi proses fermentasi kacang hijau untuk dijadikan tempe sebagai alternatif pangan kaya nutrisi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Para juri menilai karya ini sangat relevan dengan isu ketahanan pangan global dan potensi bioteknologi lokal yang dikembangkan secara ilmiah.
Tim Perak: Pirolisis Limbah Plastik Jadi Energi Alternatif
Sementara itu, tim dari Kampus B MAN 6 Jakarta, yang terdiri dari siswa kelas X dan XI yaitu M. Ramzy Syafwan, Fachri Kaila Al Fazri, Dara Chandrawati, dan Nadhira Syazani, sukses meraih medali perak lewat karya berjudul “Unlocking Fuel Potential – The Impact of PET and LDPE Plastic Waste Calorific Value Pyrolysis.”
Penelitian ini mengangkat isu lingkungan dengan memanfaatkan limbah plastik jenis PET dan LDPE sebagai bahan baku energi alternatif melalui proses pirolisis. Hasil eksperimen mereka menunjukkan bahwa limbah plastik memiliki nilai kalor tinggi dan dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar, solusi yang menjanjikan untuk mengurangi pencemaran sekaligus menambah pasokan energi.
Apresiasi dan Harapan
Kepala MAN 6 Jakarta, Dra. Retno Dewi Utami, menyampaikan rasa bangga atas prestasi luar biasa ini. “Prestasi ini adalah bukti bahwa siswa-siswi kami mampu berpikir kritis dan peduli terhadap isu-isu global seperti ketahanan pangan, lingkungan, dan energi. Mereka tidak hanya belajar, tapi juga menciptakan solusi nyata,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil dari pembinaan intensif yang dilakukan oleh para guru pembimbing, dukungan penuh dari madrasah, serta semangat dan kerja keras para siswa. “Kami akan terus mendorong pengembangan riset siswa di bidang sains dan teknologi, demi mencetak generasi ilmuwan muda yang mampu membawa perubahan positif,” tambahnya.
Keikutsertaan dalam ajang IYSIF juga menjadi bagian dari implementasi kurikulum yang menekankan pada penguatan profil pelajar Pancasila dan moderasi beragama, serta pengembangan literasi sains dan teknologi.
Langkah ke Depan
Kemenangan di IYSIF 2025 ini diharapkan dapat menjadi pemicu semangat bagi seluruh peserta didik MAN 6 Jakarta untuk terus berkarya dan berinovasi. Madrasah berkomitmen untuk memperluas akses terhadap fasilitas laboratorium, pelatihan ilmiah, dan kerja sama dengan lembaga penelitian nasional dan internasional demi mewujudkan madrasah yang unggul dan berdaya saing global.