Berita
Manasik Haji Nasional

Momentum Haji Akbar 2025, Menag : Paparkan Kunci Kesuksesan Ibadah Haji

Sabtu, 19 April 2025
blog

Menteri Agama Nasarudin Umar saat memberikan materi pada kegiatan bimbingan Manasik Haji Nasional di Asrama Haji Pondok Gede, Sabtu (19/04) / humas/ratman

Jakarta (Humas Kemenag DKI) --- Menteri Agama, Nasaruddin Umar menyampaikan kabar gembira, bahwa tahun 2025 merupakan tahun haji akbar yang bertepatan dengan puncak haji pada 6 Juni 2025. Hal ini disampaikan saat memberikan materi pada Bimbingan Ibadah Haji Nasional di Asrama Haji Pondok Gede, Sabtu (19/04).



"Bersyukurlah Bapak Ibu sekalian, insya Allah tahun ini adalah haji akbar. Puncak haji kita pada tanggal 6 Juni 2025. Kita lebarannya sama, puasanya sama, kemudian juga haji akbarnya juga sama," ujarnya

 

Menurut Menteri Agama, haji akbar memiliki keutamaan yang luar biasa berdasarkan hadis Nabi. "Haji akbar itu dalam hadis Nabi memiliki keutamaan 70 kali lebih utama dibandingkan haji biasa. Jadi kalau Bapak-Ibu haji tahun ini, sama dengan 70 kali haji," jelasnya.

 

Dalam kesempatan tersebut, Nasaruddin Umar juga menekankan pentingnya meraih haji mabrur, bukan sekadar makbul. "Makbulnya haji ialah ketika seluruh rukun dan syarat dipenuhi, maka insya Allah hajinya makbul. Tapi yang kita inginkan lebih dari itu adalah mabrur. Haji mabrur itu tidak diukur pada saat pelaksanaan hajinya atau ketika kita masih di tanah suci, tapi diukur setelah kita pulang dari tanah suci," terangnya.

 

Menteri Agama menjelaskan tanda-tanda haji mabrur adalah akhlak yang semakin mulia, ibadah yang makin rajin, semakin jauh dari dosa, dan ibadah sosial yang semakin nyata. "Haji mabrur itu insya Allah dalam hadis Bukhari Muslim tidak ada balasannya kecuali surga, hapus semua dosa-dosanya. Jadi nanti kita pulang dari tanah suci ke tanah air dalam keadaan bersih suci seperti bayi yang baru lahir," ungkapnya.

 

Nasaruddin Umar juga menyoroti keberhasilan Indonesia dalam penyelenggaraan haji, sehingga mendapatkan penghargaan dari pemerintah Arab Saudi."Kita sangat bersyukur menjadi orang Indonesia. Setiap tahun kita mendapatkan penghargaan dari pemerintah Saudi. Seperlima jamaah haji di dunia adalah dari Indonesia, terbesar di dunia, tetapi tingkat pelanggaran yang paling sedikit adalah jamaah haji Indonesia," ujarnya dengan bangga.

 

Terkait pelayanan jamaah haji, Nasaruddin Umar menegaskan bahwa Kementerian Agama tidak akan membeda-bedakan siapapun. "Kami tidak akan berbeda-bedakan siapapun. Saya tekankan kepada seluruh petugas haji itu menjadi amanah, jangan memilih-milih jamaah untuk ditolong. Kalau kami mendengarkan ada semacam penelantaran jamaah karena bukan kelompoknya, bisa dipastikan tidak akan pernah dipakai lagi di kemudian hari," tegasnya.

 

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Agama juga memotivasi para petugas haji. "Kalau jamaah haji dapat pahala 10, maka petugas haji ini bisa double. Sementara jamaah hajinya sudah istirahat tidur, tetapi para petugas masih berpanas-panasan untuk mengurus jamaah di tempat lain. Maksimumkan perjuangan pertolongan kepada para jamaah, maka insya Allah, Allah pun juga akan menolong kita," pesannya.

 

Di akhir sambutannya, Menag meminta maaf atas segala kekurangan yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan ibadah haji yang akan berlangsung. "Apapun yang terjadi dan kekurangan dalam pelaksanaan ibadah haji yang akan datang, tanggung jawabnya adalah saya. Kami sudah mengusahakan yang terbaik, tapi kemampuan kami hanya manusia biasa, bukan malaikat," pungkasnya dengan rendah hati.

 

Bimbingan Manasik Haji Nasional diikuti 1.500 peserta Jemaah haji asal DKI Jakarta dan sekitarnya secara luring, sementara 141.139 jemaah lainnya mengikuti secara daring yang tersebar di 500 titik di seluruh Indonesia.

  • Tags:  

Terkait

Menu Aksesibilitas

Mode Suara

Ukuran Teks

Monokrom

Tandai Tautan

Tebalkan Huruf

Perbesar Kursor