Berita

Rayakan Hari Bumi, Kemenag Jaksel Gerakkan Penanaman 28.168 Pohon Matoa

blog

Jakarta (Humas Kemenag Jakarta Selatan) — Dalam rangka memperingati Hari Bumi ke-55 yang jatuh pada Selasa (22/04/2025) di Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Jakarta Selatan turut berpartisipasi aktif dalam menyukseskan program nasional bertajuk “Penanaman Satu Juta Pohon Matoa”. Program ini merupakan inisiatif Kementerian Agama Republik Indonesia yang sejalan dengan kampanye ekoteologi – gerakan menyatukan nilai agama, pendidikan, dan kepedulian lingkungan dalam satu harmoni aksi nyata.

 

Aksi penanaman pohon ini didahului dengan rapat koordinasi nasional secara daring melalui Zoom Meeting, yang dipimpin langsung oleh Menteri Agama RI, H. Nasaruddin Umar. Dalam arahannya, beliau menegaskan pentingnya menjadikan Hari Bumi sebagai momentum untuk menyatukan keimanan dan kepedulian ekologis.

 

"Acara ini adalah wujud kesungguhan kita untuk mengintegrasikan agama, pendidikan, dan kepedulian terhadap lingkungan dalam satu tarikan napas besar, yaitu ekoteologi," ujar Menteri Agama dalam pembukaannya.

 

Menindaklanjuti arahan tersebut, Kantor Kemenag Jakarta Selatan bersama seluruh jajarannya melaksanakan penanaman sebanyak 28.168 pohon matoa secara serentak di berbagai titik. Lokasi penanaman tersebar di lingkungan kantor Kemenag Jakarta Selatan, Kantor Urusan Agama (KUA) kecamatan, satuan pendidikan madrasah negeri dan swasta, serta rumah-rumah pegawai dan lingkungan masyarakat sekitar.

 

Kegiatan ini tidak hanya diikuti oleh para pegawai struktural, tetapi juga menggandeng penyuluh agama, guru, tokoh masyarakat, dan para siswa madrasah. Keterlibatan lintas elemen ini mencerminkan semangat gotong royong dalam menjaga bumi, selaras dengan nilai-nilai agama dan sosial.

 

Kasubag Tata Usaha Kemenag Jakarta Selatan, Syamsuddin, menyampaikan apresiasi dan rasa bangga terhadap partisipasi aktif seluruh pihak dalam program ini.

 

"Saya atas nama lembaga dan pribadi menyampaikan terima kasih atas inisiatif luar biasa dari Menteri Agama dalam menjaga ekologi lingkungan hidup. Alhamdulillah, di Hari Bumi ke-55 ini, Kemenag hadir di tengah masyarakat bukan hanya sebagai institusi keagamaan, tetapi juga sebagai agen perubahan lingkungan yang berkelanjutan," tutur Syamsuddin.

 

Penanaman pohon matoa dipilih karena pohon ini merupakan tanaman khas Indonesia yang mampu hidup di berbagai kondisi, mudah dirawat, serta memiliki nilai ekologis dan ekonomis tinggi. Selain menghasilkan buah, pohon matoa juga berfungsi menyerap karbon dan memberikan keteduhan, menjadi simbol harapan masa depan yang hijau dan lestari.

 

Dengan gerakan ini, Kemenag Jakarta Selatan berharap masyarakat semakin sadar bahwa melestarikan alam adalah bagian dari ibadah dan tanggung jawab moral terhadap generasi mendatang. Gerakan ini pun menjadi bukti nyata bahwa agama dan lingkungan hidup adalah dua aspek yang saling menguatkan untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik dan berkelanjutan.

  • Tags:  

Terkait

Menu Aksesibilitas

Mode Suara

Ukuran Teks

Monokrom

Tandai Tautan

Tebalkan Huruf

Perbesar Kursor