Berita

MAN 22 Jakarta Gelar Workshop Rencana Strategis Berbasis Evaluasi Diri Madrasah (EDM)

blog

Foto : Pembicara bapak Tri Isnadian bersama Peserta WorkShop

Jakarta, (Humas MAN 22 Jakarta) —  Dalam meningkatkan mutu pendidikan MAN 22 mengadakan Workshop Rencana Strategis yang bertema “Perencanaan Berbasis Data Menuju Madrasah Bermutu”,Selasa 1 Juli 2025. Workshop ini menghadirkan Tri Isnadian, Ketimker Guru Kanwil Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta, sebagai narasumber utama. Kegiatan berlangsung di ruang multimedia madrasah dan diikuti oleh seluruh guru dan tenaga kependidikan MAN 22 Jakarta.

 

Dalam materinya, Tri Isnadian secara khusus memaparkan pentingnya Evaluasi Diri Madrasah (EDM) sebagai fondasi utama dalam penyusunan rencana strategis. Menurutnya, EDM bukan sekadar formalitas administratif, tetapi merupakan instrumen untuk membaca kondisi nyata madrasah secara objektif dan menyeluruh. “EDM adalah cermin kita. Dengan itu, kita tahu di mana posisi kita, apa yang menjadi kekuatan, kelemahan, dan ke mana arah kita ke depan,” ungkapnya.

 

Ia menjelaskan bahwa peningkatan mutu madrasah harus dimulai dari pengumpulan dan analisis data yang akurat, termasuk data capaian siswa, kinerja guru, manajemen sekolah, serta lingkungan belajar. EDM menjadi alat bantu untuk menilai semua aspek tersebut secara sistematis dan berbasis bukti. Hasil EDM inilah yang kemudian menjadi dasar dalam merancang program pengembangan madrasah jangka pendek, menengah, hingga jangka panjang.

 

Suasana workshop berlangsung aktif dan interaktif. Para guru tampak antusias mengikuti materi dan berdiskusi tentang bagaimana mengintegrasikan hasil EDM ke dalam perencanaan program kerja masing-masing. Beberapa guru juga menyampaikan kendala yang sering dihadapi dalam penyusunan EDM, seperti kurangnya pemahaman teknis dan keterbatasan waktu, yang langsung ditanggapi dan dijelaskan oleh Tri Isnadian dengan solusi praktis.

 

Tri Isnadian juga menekankan bahwa proses EDM tidak bisa dilakukan oleh satu orang saja, melainkan harus melibatkan seluruh pemangku kepentingan madrasah secara kolaboratif. “EDM adalah milik bersama. Jika semua elemen berperan aktif, maka hasilnya akan lebih akurat dan berkualitas. Dan dari sanalah lahir rencana strategis yang benar-benar menjawab kebutuhan madrasah,” tegasnya.

 

Salah satu peserta workshop, Siti Zainab, guru Bimbingan dan Konseling MAN 22 Jakarta, menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat membuka wawasan tentang pentingnya penyusunan program kerja yang benar-benar berdasarkan kebutuhan madrasah. "Selama ini kami sering menyusun rencana hanya berdasarkan kebiasaan tahun-tahun sebelumnya. Setelah mengikuti workshop ini, saya jadi paham bahwa kita harus melihat data dan hasil evaluasi diri terlebih dahulu," ujarnya.(ar)

 

 

 

 

 

  • Tags:  

Terkait

Menu Aksesibilitas

Mode Suara

Ukuran Teks

Monokrom

Tandai Tautan

Tebalkan Huruf

Perbesar Kursor