Jakarta Timur (Humas Kankemenag Kota Jakarta Timur) — Dalam rangka mempersiapkan langkah strategis menghadapi tahun pelajaran baru, Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 10 Jakarta Timur menyelenggarakan Workshop Program Kerja Guru dan Tenaga Kependidikan Tahun Pelajaran 2025–2026, pada Senin (30/6/2025). Kegiatan ini mengusung tema “Membangun Sinergi dan Kebersamaan Menuju Madrasah yang Mandiri, Berprestasi, dan Mendunia".
Workshop yang digelar di aula MIN 10 Jakarta ini diikuti oleh 44 guru dan tenaga kependidikan, 5 pengurus komite madrasah, serta sejumlah tamu undangan penting, termasuk Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Timur, Zulkarnain, yang hadir untuk memberikan arahan sekaligus membuka kegiatan secara resmi.
Dalam sambutannya, Zulkarnain—yang akrab disapa Bang Zul menyampaikan arah kebijakan terbaru dari Menteri Agama Republik Indonesia, khususnya terkait dengan implementasi kurikulum berbasis cinta. Kurikulum ini menekankan pentingnya nilai kasih sayang dan kepedulian, baik antar sesama manusia maupun terhadap makhluk ciptaan Tuhan lainnya, termasuk lingkungan, hewan, dan tumbuhan.
“Program prioritas kedua adalah penguatan ekoteologi. Kita diajarkan untuk menjaga keseimbangan dengan alam dan seluruh ciptaan Allah,” ungkap Bang Zul.
Ia juga menekankan pentingnya layanan keagamaan yang berdampak nyata dalam kehidupan, bukan sekadar kegiatan ritual. Menurutnya, pendidikan yang unggul, ramah, dan terintegrasi hanya bisa terwujud melalui kolaborasi erat antara madrasah dan masyarakat, termasuk peran aktif komite madrasah.
Dalam kesempatan itu, Bang Zul turut mengingatkan pentingnya tertib hukum dalam pengelolaan koperasi madrasah, mendukung digitalisasi tata kelola lembaga pendidikan, pemberdayaan pondok pesantren, serta suksesnya pelaksanaan ibadah haji—sebagai bagian dari Asta Protas (Delapan Program Prioritas) Kementerian Agama.
Sesi evaluasi dan perencanaan juga menjadi momen refleksi bagi seluruh peserta untuk menelaah program sebelumnya, menyusun rencana strategis ke depan, serta menyelaraskan setiap kegiatan dengan semangat peningkatan mutu pendidikan.
“Metode pembelajaran ke depan harus memberi ruang aktif bagi siswa. Kegiatan yang tidak relevan dengan peningkatan mutu pendidikan dan tidak sesuai dengan Asta Protas sebaiknya kita evaluasi bersama,” tegasnya.
Menutup arahannya, Bang Zul berpesan agar seluruh pendidik dan tenaga kependidikan menjaga kekompakan, profesionalisme, serta terus mengharumkan nama baik madrasah.
“Jaga kerukunan, keharmonisan, jangan mencari-cari kekurangan orang lain. Lebih baik kita lelah karena bekerja, daripada lelah karena mencari pekerjaan. Menjadi guru itu mulia, bekerja sekaligus berpahala,” pesannya penuh semangat.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Seksi Pendidikan Madrasah, Jumanto, serta Rusda selaku Pengawas Madrasah. (Pay/Ea)