Jakarta (Humas MTsN 4) – Suasana penuh semangat dan keceriaan mewarnai halaman MTsN 4 Jakarta Selatan selama sepekan terakhir, tepatnya dari tanggal 15 hingga 21 Mei 2025. Sekolah ini menggelar selebrasi Projek Penguatan Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin (P5RA) dengan mengusung tema “Kearifan Lokal” dan sub tema “BETAWI (Budaya Ekspresikan Tradisi, Alam Wujudkan Idaman)”. Seluruh siswa kelas 7 dan 8 aktif berpartisipasi dalam berbagai rangkaian kegiatan yang tidak hanya merayakan kekayaan budaya Betawi, tetapi juga mengajak mereka untuk peduli terhadap lingkungan.
Kepala MTsN 4 Jakarta Selatan, Chusniyati, membuka acara dengan sambutan hangat yang menegaskan pentingnya menguatkan kecintaan terhadap budaya lokal. “Kita ingin menanamkan kecintaan terhadap budaya sendiri, khususnya budaya Betawi yang menjadi identitas kota ini. Namun di saat yang sama, kita juga menanamkan tanggung jawab menjaga lingkungan. Inilah makna Rahmatan Lil Alamin yang sebenarnya: membawa kebaikan bagi semua,” ujarnya penuh harap.
Ketua pelaksana kegiatan, Ziya Syifa Ulya, menjelaskan bahwa selebrasi ini lebih dari sekadar perayaan budaya. “Kegiatan ini dirancang sebagai sarana pembelajaran kontekstual yang mengajak siswa mengeksplorasi budaya Betawi secara kreatif dan aplikatif. Mereka menampilkan tari-tarian tradisional, menyajikan makanan khas, sekaligus menanam tanaman lokal. Tidak hanya itu, mereka juga diajak berpikir kritis lewat proyek daur ulang yang terintegrasi dengan program Adiwiyata,” jelas Ziya.
Selama pekan selebrasi, para siswa memukau penonton dengan pertunjukan seni khas Betawi seperti Tari Topeng, Lenong, Tari Lenggang Nyai, dan Palang Pintu. Di sisi lain, pameran makanan tradisional memanjakan lidah para pengunjung dengan aneka sajian seperti kerak telor, soto betawi, selendang mayang, dan asinan betawi. Tak kalah menarik, tanaman khas Betawi seperti kecapi, cempedak, mangga kuweni, rambutan, dan lobi-lobi turut dipamerkan sebagai bagian dari upaya penghijauan sekolah.
Uniknya, selebrasi P5RA juga mengusung nilai-nilai pendidikan lingkungan melalui prinsip Adiwiyata. Siswa membuat berbagai prakarya dari bahan daur ulang, mulai dari tempat pensil berbahan botol bekas, miniatur ondel-ondel dari kardus, hingga tas dari kemasan plastik. Kreativitas ini menjadi daya tarik tersendiri dalam pameran proyek, sekaligus mengedukasi tentang pentingnya pengelolaan sampah dan kelestarian lingkungan.
Puncak acara pada 21 Mei 2025 ditandai dengan pertunjukan seni kolaboratif antar kelas dan penyerahan penghargaan untuk proyek terbaik. Kegiatan ini menjadi wadah yang sangat bermanfaat bagi siswa mengembangkan potensi sekaligus menumbuhkan kesadaran akan nilai budaya dan lingkungan.
Selebrasi P5RA MTsN 4 Jakarta Selatan tahun ini berhasil memadukan unsur budaya lokal dan kepedulian lingkungan dalam sebuah pendidikan yang holistik dan kontekstual. Sebuah langkah nyata membentuk generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berkarakter dan bertanggung jawab terhadap warisan budaya dan bumi yang mereka tinggali.Mel