Berita

MAN 3 Jakarta Pusat: Miniatur Indonesia Hidup dalam Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

blog

P5P2RA MAN 3 Jakarta Pusat

Jakarta — Suasana lapangan Madrasah Aliyah Negeri 3 Jakarta Pusat pada Sabtu pagi berubah menjadi miniatur Indonesia yang hidup dan penuh warna. Deretan stan yang dihias cantik, iringan musik tradisional, aroma menggoda makanan khas daerah, serta kostum adat yang memesona menyatu dalam sebuah acara istimewa bernama Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin (P5P2RA).

 

Kegiatan ini bukan sekadar pameran budaya biasa. Ia menjadi panggung bagi para siswa untuk menggali dan mengekspresikan kekayaan budaya Indonesia dari berbagai daerah mulai dari Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Lampung, Jambi, Jakarta, Jawa Timur, Yogyakarta, hingga daerah lain. Dengan penuh kreativitas dan semangat, para pelajar mempersembahkan tarian tradisional, sajian kuliner, pakaian adat, dan bahasa lokal yang menghidupkan keberagaman Indonesia secara nyata dan edukatif.

 

Syafinah, siswa kelas 11.1 yang membawa budaya Sumatera Utara ke ajang ini, berbagi rasa antusiasnya. “Seru sekali mengikuti kegiatan ini. Kami belajar banyak tentang budaya daerah lain, mulai dari pakaian adat, bahasa, sampai makanan dan minumannya. Harapannya kegiatan ini diadakan tiap tahun agar makin banyak yang tahu tentang kebudayaan Indonesia,” ujarnya penuh semangat.

 

Hal serupa juga dirasakan Muhammad Galang Al Maladi dari kelas 11.5. “Kegiatan ini bukan hanya mengasah kreativitas kami dalam mendekorasi dan membuat makanan, tapi juga mempererat kerja sama dan memahami teman-teman dari kelas lain,” katanya.

 

P5P2RA menghadirkan pembelajaran kontekstual yang kuat. Siswa tidak sekadar membaca buku tentang budaya, melainkan mengalaminya langsung dan merasakan betapa kayanya keberagaman suku, bahasa, adat, dan filosofi hidup bangsa ini. Semangat toleransi, persatuan, dan penghargaan terhadap perbedaan yang diusung Pancasila dan nilai Islam rahmatan lil alamin tercermin dalam setiap sudut acara.

 

Tarian-tarian khas seperti Tari Saman dari Aceh, Tari Tor-Tor dari Sumatera Utara, dan Tari Jaipong dari Jawa Barat dipertunjukkan dengan penuh kegembiraan. Tak kalah menarik, makanan dan minuman khas seperti pecel Madiun, pempek, gudeg, dan es dawet menjadi sajian favorit para pengunjung yang terdiri dari siswa, guru, dan staf madrasah.

 

Kepala MAN 3 Jakarta Pusat, Iik Zakki Mubarok, menyambut hangat kegiatan ini. Ia berharap P5P2RA menjadi contoh konkret pendidikan karakter yang menyenangkan dan bermakna. “Kami ingin siswa tidak hanya cerdas secara akademik, tapi juga menjadi duta pelestari budaya dan penjaga harmoni di tengah keberagaman bangsa. Ke depan, kami berharap acara ini dapat berkembang menjadi ajang budaya antar-madrasah se-Jakarta bahkan nasional,” ujarnya.

 

P5P2RA di MAN 3 Jakarta Pusat membuktikan bahwa pendidikan yang baik tidak hanya terjadi dalam ruang kelas, tetapi juga melalui interaksi langsung dengan warisan budaya dan masyarakat. Inilah cara cerdas menanamkan nilai-nilai luhur bangsa pada generasi muda.

Terkait

Menu Aksesibilitas

Mode Suara

Ukuran Teks

Monokrom

Tandai Tautan

Tebalkan Huruf

Perbesar Kursor