Jakarta (Humas MIN 17 Kepulauan Seribu) — Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 17 Kepulauan Seribu menerima kunjungan mahasiswa dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta yang akan melaksanakan Kuliah Kerja Nyata, Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) di Pulau Tidung. Kedatangan para mahasiswa ini bertujuan untuk melakukan audiensi dan mengurus izin kegiatan KKN di wilayah pendidikan. Kamis, 26/6/2025).
Kegiatan audiensi ini berlangsung di ruang kepala madrasah. Rombongan mahasiswa KKN-PPM UGM disambut langsung oleh Kepala MIN 17 Kepulauan Seribu, Bahtiaroni, beserta jajaran guru dan staf tata usaha madrasah. Suasana pertemuan berlangsung hangat dan penuh keakraban.
Program KKN-PPM UGM tahun 2025 ini mengusung tema “Pengelolaan Sumber Daya Kawasan Kelautan Berbasis Blue Economy untuk Mendukung Keserasian Ekologi yang Berkelanjutan di Pulau Tidung, Kabupaten Kepulauan Seribu, DKI Jakarta”. Kegiatan akan dilaksanakan mulai tanggal 20 Juni hingga 8 Agustus 2025 dan melibatkan 24 mahasiswa lintas disiplin ilmu.
Fayzal Burhan Aufal selaku koordinator mahasiswa menyampaikan bahwa pihaknya telah mengantongi surat izin dari Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu dan Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, serta surat pernyataan kesediaan lokasi dari Desa Pulau Tidung dan kecamatan setempat. Surat-surat tersebut juga dilampirkan dalam pengajuan izin kepada pihak madrasah.
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Bachtiar Wahyu Mutaqin, turut menandatangani surat pengajuan dan menyampaikan terima kasih atas penerimaan yang diberikan oleh pihak madrasah. Ia berharap pelaksanaan KKN dapat berjalan lancar dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat, khususnya di sektor pendidikan dan lingkungan pesisir.
Kepala MIN 17 Kepulauan Seribu, Bahtiaroni, menyambut baik kedatangan mahasiswa UGM dan mendukung penuh kegiatan KKN-PPM di wilayahnya. Ia menyatakan bahwa madrasah siap menjadi mitra kolaboratif dalam program-program yang melibatkan siswa, guru, dan masyarakat sekitar.
Melalui kegiatan KKN ini, sinergi antara dunia akademik dan masyarakat lokal semakin nyata dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan, khususnya di kawasan kepulauan yang memiliki potensi besar dalam sektor pariwisata dan ekologi laut.
(j)
