Berita

Studi Banding Ke Jakarta, Kemenag Gorontalo Lihat Lebih Dekat Madrasah Inklusif & Kelas Internasional

Ahad, 22 April 2018
blog

Illustrasi Foto (Kemenag RI DKI Jakarta)

Jakarta (Inmas) --- Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Gorontalo Kudrat Dukalang dibuat takjub saat bermain catur dengan Kenichi Satria Kaffah, siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri 19 Jakarta. Kenichi, adalah siswa tuna netra di MTs N 19 Jakarta. Sebagai MTs Negeri pertama yang mengusung program inklusif di DKI Jakarta, saat ini MTs N 19 Jakarta memiliki tidak kurang dari lima orang siswa yang tergolong dalam kategori Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).

Peristiwa tersebut disampaikan oleh Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag DKI Jakarta Karsa Sukarsa kepada Inmas. “Kemarin Kamis tanggal 19 April 2018, Kakanwil Gorontalo beserta rombongan sebanyak 50 orang berkunjung ke MTs N 19 Jakarta dan MAN 4 Jakarta,” kata Kabid Penmad, Jumat (20/04).

Menurut Kabid Penmad, maksud kedatangan rombongan Kanwil Kemenag Gorontalo adalah untuk melaksanakan study banding ke dua madrasah di DKI Jakarta, yakni MTs N 19 Jakarta dan MAN 4 Jakarta.  “Fokusnya untuk melihat langsung madrasah inklusif di MTs N 19, dan kelas internasional yang ada di MAN 4 Jakarta,” imbuh Karsa.

Turut mendampingi Kakanwil Kemenag Gorontalo adalah Kabid Penmad Gorontalo Fitri Humoker, para Kepala Seksi Penmad Kanwil Kemenag Gorontalo dan Kabupaten/Kota, serta seluruh Kepala MIN, MTs N dan MAN se-Gorontalo.

Disambut dengan marawis, sholawat badar serta tarian melayu, Kakanwil Kemenag Gorontalo merasa terkesan. “Ini bagai saudara lama yang baru bertemu. Penuh kehangatan, keakraban dan penuh nuansa islami,” tutur orang nomor satu Kanwil Kemenag di provinsi yang memiliki julukan serambi madinah ini.

Saat berkunjung ke madrasah inklusif menurut Karsa, rombongan Kanwil Kemenag Gorontalo menanyakan perihal ide, metode, kurikulum, serta sarana yang perlu dipersiapkan oleh sebuah madrasah untuk memiliki program inklusif.  Sementara saat berkunjung ke MAN 4 Jakarta, rombongan Kanwil Kemenag Provinsi Gorontalo mendengarkan paparan tentang program internasional yang dimiliki madrasah berbasis boarding tersebut.

“ MAN 4 telah memiliki kelas internasional dengan kurikulum Cambridge. Siswa yang masuk, mempunyai persyaratan tertentu,” kata Ismail Kepala Madrasah MAN 4 Jakarta.

“Disamping itu, Kanwil Kemenag Gorontalo juga bertanya tentang bagaimana membangun peran pemda dalam membantu perkembangan madrasah,”kata Kabid Penmad.

Kanwil Kemenag Provinsi DKI Jakarta saat ini menurut Karsa memang telah berhasil menjalin kerjasama dengan Pemprov guna peningkatan mutu madrasah. “Tahun ini, kurang lebih sebesar Rp. 183 milyar dana APBD DKI digulirkan dalam bentuk hibah yang bertujuan untuk peningkatan mutu pendidikan madrasah di DKI,”jelas Karsa.

Dana tersebut diperuntukkan antara lain : Honor kepada seluruh tenaga pendidik dan tenaga kependidikan non PNS yang ada di madrasah negeri dengan jumlah Rp. 3.150.000/bulan/orang dan honor untuk guru swasta yang ada di madrasah swasta  sebesar Rp. 500rb / bulan ; guru diniyah Rp. 500rb/bulan;

Disamping itu, dana hibah yang digulirkan oleh Pemprov DKI Jakarta juga diberikan dalam bentuk Bantuan Operasional Pendidikan pada madrasah negeri, dengan besaran sebagai berikut :  Madrasah Ibtidaiyah sebesar Rp. 60.000/bulan/siswa ; Madrasah Tsanawiyah  Rp. 110.000/bulan/siswa/; dan  Madrasah Aliyah sebesar Rp.400ribu/bulan/siswa. /ilm

  • Tags:  

Terkait