Jakarta (Humas MTs Negeri 17 Jakarta) – MTs Negeri 17 Jakarta menggelar Rapat awal tahun dengan fokus utama pada implementasi Kurikulum Merdeka yang berlandaskan konsep "cinta" sebagai landasan menuju madrasah yang maju, bermutu, dan berwawasan global. Rapat awal tahun berlangsung di Aula Masjid Nurul Huda dan diikuti oleh kepala madrasah, wakil kepala madrasah, guru dan tenaga kependidikan MTsN 17 Jakarta, Senin (19/5/2025).
Dengan mengsung tema “Implementasi Kurikulum Merdeka Berbasis Cinta Menuju Madrasah Maju Bermutu dan Mendunia,” Rapat awal tahun tersebut dihadiri oleh pengawas madrasah, Abdul Wahab sekaligus narasumber utama pada kegiatan tersebut.
Dalam pemaparannya, beliau menekankan bahwa implementasi Kurikulum Merdeka Berbasis Cinta (KBC) bukan hanya sekadar berfokus pada perubahan administratif, melainkan sebuah transformasi paradigma pendidikan yang harus dijiwai dengan nilai-nilai cinta.
“Kurikulum yang mengintegrasikan nilai-nilai cinta, seperti empati, kasih sayang, dan toleransi, ke dalam proses pembelajaran. KBC bukan kurikulum pengganti, melainkan pendekatan pengayaan yang memberikan "jiwa" cinta dalam pembelajaran. KBC bertujuan untuk membentuk generasi yang berkarakter, memiliki hati yang lembut, dan siap menghadapi tantangan global,” ujar Abdul Wahab.
Selain pemaparan tentang kurikulum Merdeka berbasis cinta, Abdul Wahab juga menekankan pentingnya pemahaman yang komprehensif terhadap Capaian Pembelajaran yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Beliau menjelaskan bahwa Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) merupakan "peta jalan" pembelajaran yang dirancang guru untuk mencapai CP secara bertahap dan sistematis.
"ATP bukan sekadar membagi-bagi CP menjadi lebih kecil, tetapi juga harus mempertimbangkan karakteristik peserta didik, konteks lingkungan belajar, dan alokasi waktu yang tersedia," ujar Abdul Wahab.
Selama Rapat awal tahun berlangsung, para peserta rapat tidak hanya mendengarkan materi, tetapi juga terlibat aktif dalam sesi diskusi dan praktik penyusunan ATP dan CP untuk berbagai mata pelajaran.
Mursinah, salah satu peserta rapat, mengungkapkan kesan positifnya setelah mengikuti kegiatan tersebut, "Materi yang disampaikan Pak Abdul Wahab sangat sistematis dan mudah dipahami. Saya jadi lebih mengerti bagaimana cara menganalisis CP dan menurunkannya menjadi ATP,” ungkap Mursinah.
“Sesi materi KBC juga sangat menginspirasi. Beliau memberikan perspektif baru tentang bagaimana cinta dapat menjadi energi penggerak dalam mewujudkan madrasah yang maju, bermutu, dan mendunia. Saya semakin termotivasi untuk menciptakan pembelajaran yang tidak hanya efektif, tetapi juga menyentuh hati peserta didik," tambahnya.
Melalui Rapat awal tahun ini, Nur Azijah selaku Kepala MTs Negeri 17 Jakarta berharap para guru dapat mengimplementasikan Kurikulum berbasis cinta ini dengan pendekatan yang humanis dan penuh kasih sayang sehingga kurikulum ini bukan hanya sekadar pendekatan akademik, tetapi juga sebuah gerakan untuk mencetak individu peserta didik yang memiliki hati penuh kasih, bertanggung jawab sosial, dan siap menyongsong masa depan dengan semangat cinta dan kemanusiaan./se