Pulau Pramuka, Jakarta (Humas Kepulauan Seribu) -- Penyuluh Agama Islam ASN Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kepulauan Seribu yang bertugas di KUA Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, Samtidar beserta rekan penyuluh agama lainnya melaksanakan bimbingan keagamaan melalui pengajian rutin dan pembekalan bagi para santri dan pengajar TPQ Al Ikhlas, pada Selasa (11/11/2025).
Kegiatan tersebut berlangsung di Musala Nurul Bahri, Pulau Pramuka, dengan pengajian yang difokuskan pada Khatmul Qur’an serta pembelajaran Iqra dan Al-Qur’an, sekaligus hataman Iqra Al-Fatih yang diikuti dengan penuh antusias oleh para santri dan orang tua yang hadir.
Dalam penyampaiannya, Samtidar menegaskan pentingnya menanamkan kecintaan terhadap Al-Qur’an sejak dini. Menurutnya, pembelajaran di TPQ bukan hanya tentang membaca, tetapi juga memahami dan mengamalkan nilai-nilai Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.
“Anak-anak harus dibimbing untuk tidak hanya mampu membaca Al-Qur’an dengan benar, tetapi juga mencintainya. Dengan cinta itu, mereka akan tumbuh menjadi generasi yang berakhlak Qur’ani,” ujar Samtidar dalam tausiyahnya.
Lebih lanjut, ia mengajak para ustaz dan ustazah TPQ untuk terus bersemangat dalam membimbing santri meskipun dengan segala keterbatasan sarana.
“Mengajar Al-Qur’an adalah amal jariyah yang pahalanya terus mengalir. Setiap huruf yang diajarkan akan menjadi cahaya bagi guru dan murid di dunia dan akhirat,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua TPQ Al Ikhlas, Kudsiah, menyampaikan apresiasi dan rasa syukurnya atas kehadiran serta bimbingan dari Penyuluh Agama Islam Kemenag Kepulauan Seribu.
“Kami sangat bersyukur atas pembinaan ini. Kehadiran Bu Samtidar memberikan semangat baru bagi para pengajar dan santri untuk terus belajar dan memperbaiki bacaan Al-Qur’an,” tutur Kudsiah.
Kudsiah juga berharap kegiatan seperti ini dapat berlangsung secara rutin, agar sinergi antara Kemenag dan lembaga pendidikan Al-Qur’an semakin kuat.
“Semoga bimbingan dari Kemenag terus berlanjut, agar TPQ di Kepulauan Seribu semakin maju dan mampu mencetak generasi Qur’ani yang mencintai ilmu dan ibadah,” imbuhnya.
Kegiatan bimbingan dan khataman ini ditutup dengan doa bersama dan pemberian motivasi bagi para santri untuk terus menjaga semangat belajar Al-Qur’an.
“Membaca Al-Qur’an adalah ibadah, memahami dan mengamalkannya adalah jalan menuju kemuliaan,” tutup Samtidar.
