Kepulauan Seribu (Humas MTsN 26 Kepulauan Seribu) — Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 26 Kepulauan Seribu terus berinovasi dalam menerapkan konsep Sekolah Hijau (Green School) sebagai upaya membentuk karakter siswa yang peduli terhadap lingkungan. Konsep ini menjadi bagian penting dalam pendidikan yang menanamkan nilai-nilai keberlanjutan dan tanggung jawab sosial sejak dini.

Kepala MTsN 26 Kepulauan Seribu, Maliyatun, menegaskan bahwa penerapan konsep Sekolah Hijau tidak hanya berfokus pada efisiensi energi, tetapi juga pada pembentukan budaya peduli lingkungan di kalangan peserta didik. “Ini bukan hanya soal menghemat listrik atau menanam pohon, tetapi tentang membentuk budaya peduli lingkungan dalam dunia pendidikan,” ujarnya, Selasa (5/11/2025).

Maliyatun mengapresiasi langkah MTsN 26 Kepulauan Seribu yang telah memanfaatkan energi terbarukan dan menerapkan sistem pengelolaan lingkungan berkelanjutan. Ia berharap prinsip 4R (Reduce, Reuse, Recycle, Reproduce) dapat diterapkan di seluruh sekolah di Indonesia. “Prinsip 4R harus menjadi standar baru dalam sistem pendidikan kita agar kesadaran lingkungan tertanam sejak dini,” tambahnya.

Selain itu, Maliyatun menyoroti pentingnya kolaborasi antara sekolah, pemerintah, dan masyarakat dalam mewujudkan sekolah berkelanjutan. “Sekolah tidak hanya harus unggul secara akademik, tetapi juga menjadi pelopor dalam keberlanjutan. Ini adalah investasi jangka panjang bagi lingkungan dan masa depan kita,” jelasnya.

Sementara itu, Khumaidi, salah satu pencetus program Sekolah Hijau di madrasah tersebut, menegaskan bahwa pendidikan harus mencetak generasi yang berkarakter dan peduli lingkungan. “Pendidikan tidak hanya tentang ilmu pengetahuan, tetapi juga tentang membentuk kesadaran dan tanggung jawab terhadap keberlanjutan,” ujarnya.