Jakarta (Humas MIN 17 Kepulauan Seribu) – Setiap Kamis pagi, halaman MIN 17 Kepulauan Seribu selalu dipenuhi lantunan lagu-lagu nasional dan Mars Madrasah. Suara para siswa yang riang, berpadu dengan semangat para guru, membuat suasana sekolah berubah menjadi panggung kebersamaan yang penuh makna. Kamis, (28/8/2025). 

Tradisi menyanyikan lagu kebangsaan ini dipandu langsung oleh dua guru, Basahil dan Rumanah. Dengan suara lantang, mereka mengarahkan barisan siswa agar menyanyikan dengan penuh penghayatan. Di balik aktivitas sederhana itu, tersimpan niat tulus untuk menanamkan rasa cinta tanah air dan kebanggaan pada madrasah sejak dini.

Kegiatan ini bukan sekadar rutinitas belaka, melainkan menjadi salah satu cara MIN 17 menjaga semangat nasionalisme di tengah generasi muda. Lantunan lagu "Indonesia Raya" hingga Mars Madrasah menjadi pengingat bahwa siswa-siswi tidak hanya belajar ilmu pengetahuan, tetapi juga membangun karakter kebangsaan.

Suasana Kamis pagi di sekolah itu selalu berbeda. Dari kejauhan, gema suara anak-anak terdengar menyatu dengan semilir angin Pulau Tidung. Guru-guru pun tampak tersenyum bangga, melihat anak-anak begitu antusias menyanyikan lagu kebangsaan tanpa paksaan.

“Setiap pekan, semangat anak-anak selalu meningkat. Lagu-lagu ini membuat mereka semakin percaya diri dan semakin cinta dengan Indonesia serta madrasahnya,” ujar Basahil, yang dengan penuh kesabaran membimbing siswa-siswinya.

Bagi para siswa, kegiatan ini menjadi momen yang ditunggu-tunggu. Tidak sedikit di antara mereka yang mengaku lebih bersemangat belajar setelah bersama-sama menyanyikan lagu di pagi hari. Mereka merasa seolah mendapatkan energi baru sebelum memasuki pelajaran.

Dengan pembiasaan ini, MIN 17 Kepulauan Seribu membuktikan bahwa pendidikan karakter bisa lahir dari kegiatan sederhana. Menyanyikan lagu kebangsaan setiap Kamis pagi menjadi simbol kebersamaan, semangat persatuan, dan cinta tanah air yang terus dipupuk dalam jiwa para siswa madrasah di ujung utara Jakarta ini. (j)