Jakarta (Humas MAN 7 Jakarta) --- Suasana Masjid Dharuth Thalibin pada Rabu (10/9/2025) terasa khidmat ketika kegiatan pagi MAN 7 Jakarta diawali dengan lantunan Sholawat Waqtu Sahar karya almarhum Habib Hasan bin Ja’far Assegaf. Lantunan yang dibawakan Rafael menghadirkan ketenangan dan doa, menambah kekhusyukan seluruh peserta didik dan guru yang hadir.
Kegiatan dilanjutkan dengan kajian QS. Ar-Ra’d ayat 11 yang disampaikan oleh Ustaz Saat Syafaat. Ia menekankan pentingnya perubahan yang dimulai dari diri sendiri, sebagaimana firman Allah: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendir," ujarnya.
Ia juga menegaskan, bahkan para nabi pun menghadapi keterbatasan dalam berdakwah kepada keluarga terdekat. “Guru tidak bisa mengubah murid jika bukan diri sendiri yang mau berubah,” pesannya. Selain itu, ia mengingatkan pentingnya menggali sembilan kecerdasan manusia dan menekankan bahwa kerja keras lebih utama daripada sekadar kepintaran.
Kepala MAN 7 Jakarta, Hanapi, turut memberikan pesan penting. “Anak-anakku, taatilah tata tertib dan nasihat para guru. Disiplin dan adab adalah kunci keberhasilan. Jangan memahami tata tertib tetapi tidak melaksanakannya, karena itu ciri orang munafik,” tegasnya.
Melalui kegiatan rutin yang diawali dengan sholawat, tadarus, dan tausiyah, MAN 7 Jakarta berharap dapat menumbuhkan generasi berkarakter, religius, disiplin, serta bersemangat memperbaiki diri. Sinergi antara guru, siswa, dan lingkungan madrasah menjadi landasan pembiasaan menuju kebaikan.