Jakarta (Humas MAN 6 Jakarta) – Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 6 Jakarta menggelar workshop refleksi rapor pendidikan sebagai langkah strategis dalam memperkuat mutu pendidikan. Kegiatan ini bertujuan untuk melakukan evaluasi terhadap capaian madrasah secara objektif serta menyusun rencana perbaikan yang berkelanjutan.
Dalam sambutannya, Kepala Madrasah Retno menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi sarana penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan melalui refleksi terhadap data rapor pendidikan. Ia menegaskan bahwa evaluasi bukan sekadar kewajiban administratif, melainkan ruang untuk menyadari kekuatan dan kelemahan madrasah secara jujur. “Workshop ini menjadi sarana bersama untuk membaca kondisi madrasah melalui data, merefleksikannya secara jujur, dan menyusun langkah perbaikan yang konkret dan berkelanjutan,” ujarnya di hadapan peserta.
Workshop ini menghadirkan pengawas madrasah sebagai narasumber utama yang menjelaskan pentingnya menjadikan hasil rapor pendidikan sebagai bahan identifikasi masalah dan inspirasi perbaikan. Menurut narasumber, evaluasi tidak hanya berfokus pada angka, tetapi juga harus dihubungkan dengan semangat implementasi Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) sebagai pendekatan pembelajaran yang lebih humanis dan transformatif.
“Kurikulum Berbasis Cinta bukan sekadar konsep, melainkan cara pandang baru dalam membentuk peserta didik yang sehat secara mental dan spiritual. Evaluasi rapor pendidikan menjadi alat untuk mengukur sejauh mana kita sudah memanusiakan pendidikan,” paparnya dalam sesi presentasi.
Lebih lanjut, narasumber menekankan peran penting guru sebagai penggerak utama perubahan paradigma pembelajaran. Ia menjelaskan bahwa guru memiliki tanggung jawab besar dalam mengintegrasikan nilai-nilai panca cinta kepada Tuhan, sesama, ilmu, lingkungan, dan tanah air agar proses belajar di madrasah menjadi lebih hangat, inklusif, dan bermakna bagi peserta didik.
Kegiatan workshop berlangsung secara interaktif dengan melibatkan peserta untuk menganalisis data rapor pendidikan, merefleksikan faktor penyebab capaian, serta merumuskan solusi sebagai rencana tindak lanjut. Tidak hanya fokus pada hasil kuantitatif, kegiatan ini juga menggali dimensi spiritual dan emosional dalam proses pembelajaran.
Dengan semangat kolaborasi dan keterbukaan, workshop refleksi rapor pendidikan ini diharapkan dapat mendorong MAN 6 Jakarta menjadi madrasah yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga konsisten membina karakter dan kesejahteraan lahir batin peserta didik melalui penerapan nilai-nilai Kurikulum Berbasis Cinta.