Jakarta (Humas MAN 6 Jakarta) – MAN 6 Jakarta menggelar kegiatan sosialisasi dan pendampingan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta. Kegiatan ini diikuti seluruh unsur civitas madrasah, mulai dari siswa, guru, tenaga kependidikan, petugas kebersihan, satpam, hingga perwakilan Komite Sekolah.

Acara dibuka secara resmi oleh Kepala Madrasah, Retno Dewi Utami, yang menyampaikan apresiasinya. “Kami menyambut baik inisiatif ini sebagai bagian dari upaya bersama membangun madrasah yang aman, tangguh, dan siap menghadapi risiko bencana,” ujarnya.

Dalam sesi materi, tim BPBD DKI Jakarta memaparkan konsep dasar manajemen bencana, profil ancaman di wilayah DKI Jakarta, serta langkah mitigasi dan kesiapsiagaan. Salah satu topik utama adalah penerapan SPAB sebagai sistem menyeluruh untuk melindungi seluruh warga sekolah.

Basuki Rahmat dari BPBD Jakarta Timur menegaskan pentingnya program ini. “SPAB bukan hanya program pelatihan kebencanaan, tetapi bentuk konkret perlindungan hak anak. Tujuan utamanya agar bila terjadi bencana, seluruh civitas madrasah dapat bertindak cepat, aman, dan selamat,” jelasnya. Ia menambahkan, keterlibatan semua unsur sekolah dan komite merupakan kunci membangun komitmen bersama dalam menghadapi bencana.

SPAB dipandang sebagai strategi nasional dalam pengurangan risiko bencana di sektor pendidikan sekaligus pemenuhan hak dasar anak. Lingkungan belajar yang aman dari bencana menjadi syarat mutlak bagi tercapainya pendidikan yang berkualitas dan berkelanjutan.

Kepala Madrasah menutup kegiatan dengan mengajak seluruh pihak untuk menjaga komitmen bersama. “Kita semua bertanggung jawab memastikan anak-anak belajar di lingkungan yang aman. Kesiapsiagaan adalah bagian dari perlindungan, dan perlindungan adalah hak mereka,” tegas Retno Dewi Utami.

Kegiatan ini menjadi langkah awal strategis bagi MAN 6 Jakarta untuk memperkuat ketangguhan sekolah serta menumbuhkan budaya sadar risiko secara berkelanjutan.