Jakarta (Humas MAN 3 Jakarta) – Tim MAN 3 Jakarta yang terdiri dari Zahrah Afifah dan Naufal Mirzadin Asyhari Akbar, serta pembimbing Suci Muriani, S.Pd akhirnya berhasil meraih Juara Terbaik 1 Lomba Pemetaan Sejarah 2019 dengan judul karya "Perpindahan Pusat Kota Oud Batavia ke Weltevreden pada Masa Pemerintahan Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels (1808 - 1811)". Kegiatan ini dalam rangkaian kegiatan Pekan Kebudayaan Nasional di Gelora Bung Karno Jakarta. Sabtu (12/10).
Kegiatan lomba yang digelar oleh Direktorat Sejarah Dirjen Kebudayaan Kemendikbud RI yang bertema “Eksplorasi Sejarah Lokal dalam Peta Digital" berlangsung sejak 19 April 2019 dan melalui beberapa tahapan seleksi.
Proses seleksi pertama adalah Seleksi Proposal yang memilih 25 peserta terbaik untuk mengikuti workshop di Wisma Makara UI pada tanggal 24 hingga 27 Juli 2019. Seleksi kedua adalah Finalisasi dan Presentasi 10 Karya Terbaik serta dilanjutkan penetapan 3 besar yang dilaksanakan di Hotel Santika Depok pada tanggal 11 – 12 September 2019. Seleksi terakhir berupa presentasi 3 besar dan penetapan terbaik 1, 2 dan 3.
Dewan juri yang terdiri dari Direktur Sejarah (Triana Wulandari), Kasubdit Penulisan Sejarah (Saptari Novia Stri), Sejarawan dan Dosen Sejarah UI (Kresno Brahmantyo dan Agus Setiawan), Sejarawan dan Dosen Sejarah UHAMKA (Rudi Gunawan) serta Dosen Geografi UI (Iqbal Putut Ash Shidiq) menetapkan Tim MAN 3 Jakarta berhasil menyisihkan Tim SMAN 13 Jakarta dan Tim SMAN 44 Jakarta. Karya mereka dapat dilihat melalui http://bit.ly/petaman3 , http://bit.ly/petasman13jkt , dan http://bit.ly/petasman44 dan ditayangkan dalam booth Direktorat Sejarah selama Pekan Kebudayaan Nasional.
Direktur Sejarah, Triana Wulandari dalam penutupan berharap agar informasi sejarah yang bersanding dengan peta digital diharapkan dapat menghadirkan pembelajaran sejarah yang dinamis dan interaktif bagi siswa sehingga diharapkan nilai-nilai kearifan sejarah tersebut dapat diserap secara efektif oleh siswa.
"Lomba Pemetaan Sejarah merupakan kompetisi yang mempertandingkan kecakapan (kompetensi) dalam menyajikan informasi sejarah ke dalam bentuk media peta digital.Dan diharapkan dapat meningkatkan, memperkaya, dan menyebarluaskan pengetahuan sejarah kepada generasi muda dengan media pembelajaran sejarah yang lebih interaktif," harapnya.
Sedangkan Naufal Mirzadin mengungkapkan bahwa Lomba ini menjadi tantangan tersendiri, mulai tidak tahu apa-apa tentang bagaimana memetakan sejarah.
"Tapi sekarang saya sudah lebih banyak memahami tentang cara menyajikan sejarah dalam bentuk peta digital”, tukas siswa MAN 3 Jakarta.
Suci Muriani, pembimbing MAN 3 Jakarta menuturkan bahwa, lomba ini menjadi tantangan dan motivasi tersendiri bagi dirinya, karena mendampingi secara langsung penelitian yang dilakukan oleh siswa. “Terbayar lunas rasanya jalan kaki menelusuri Pelabuhan Sunda Kelapa – Kota Tua – Lapangan Banteng dan Jati Negara”, tuturnya.
Lebih lanjut Kasubdit Penulisan Sejarah mengatakan bahwa tujuan penyelenggaraan kegiatan ini adalah untuk menumbuhkan kesadaran sejarah, jiwa kompetitif serta sikap kritis siswa. Tiga tujuan inilah yang diharapkan dapat menjadikan generasi muda bangsa tumbuh menjadi generasi yang tidak hanya cerdas, namun juga berkarakter luhur. /sm